Page 21 - MODUL MAHARANI (Reformasi)
P. 21

tokoh  reformasi.  Pada  masa  menjelang  reformasi,  Sri  Sultan  sering  turun  ke  jalan
                    menenangkan   demonstran  agar  tak  bertindak  anarkis,  terutama  di  Yogyakarta.
                    Pada   waktu  itu,  hari-hari  menjelang  Soeharto  turun  terjadi  aksi  huru-hara  di   Jakarta,
                    Solo,  dan  Banjarmasin.  Sebagai  salah  satu  dari  tokoh-tokoh  reformasi,  beliau  membawa
                    dampak baik bagi masyarakat Yogyakarta.
                       Agar  aksi anarkis tak menjalar ke Yogyakarta, Sang Raja  ini selalu hadir setiap ada
                    demonstrasi dan mengunjungi korban-korban  kekerasan demo di rumah sakit. Terbukti,
                    Yogyakarta  tetap terkendali walau sempat ada bentrok di sudut kota seperti di  Gejayan,
                    yang menelan korban satu orang. Tapi tetap, tidak separah di  daerah lain. Sebagai salah
                    satu  tokoh  yang  tergabung  dalam  tokoh-tokoh   reformasi,  beliau  lebih  berperan  sebagai
                    pengendali  massa.  Berkat   itulah,  setelah  reformasi,  Sri  Sultan  ditunjuk  menjabat
                    Gubernur  Daerah   Istimewa  Yogyakarta  bersama  Sri  Paku  Alam  IX  menggantikan
                    gubernur  sebelumnya Sri Paku Alam VIII yang telah wafat.

                       3)      Megawati Soekarno Putri
                       Berbicara mengenai tokoh-tokoh reformasi tidak sah rasanya jika tidak menyebutkan
                    nama  wanita  yang  satu  ini.   Megawati  Soekarno  Putri  merupakan  simbol  dari
                    perlawan   terhadap  rezim  orde  baru.  Saat  jabatan  ketua  PDI  digulingkan  sepihak   oleh
                    Soeryadi  yang  disokong  oleh  rezim  orde  baru,  Megawati  mendirikan  partai  baru  yang
                    diberi nama Partai Demokrasi Indonesia  Perjuangan, sebagai partai tandingan PDI. Sejak
                    itu, Megawati berjarak dengan rezim Soeharto. Pada  era reformasi, pemeran dalam tokoh-
                    tokoh reformasi ini memiliki peran  yang cukup penting. Beliau merancang kembali nilai-
                    nilai  nasionalisme dan demokrasi. Pada pemilu legislatif,  partai yang didirikan Megawati
                    memperoleh banyak suara, bahkan  mengalahkan Golkar. Megawati pun ditunjuk sebagai
                    wakil  presiden mendamping  Gus  Dur.  Dia  didukung  oleh  banyak  tokoh-tokoh  reformasi
                    lainnya.
                       Dua  tahun berikutnya, Megawati naik menjadi presiden menggantikan kedudukan  Gus
                    Dur  yang  dicopot  mandatnya  oleh  MPR,  dan  menunjuk  Hamzah  Haz   sebagai  wakil
                    presiden untuk mendampingi Megawati melanjutkan  pemerintahan.

                       4)      Amien Rais
                       Amien  Rais  merupakan  salah  satu  dari  tokoh-tokoh  reformasi  yang  hadir  dari  dunia
                    kampus.   Amien  Rais  juga  punya  andil  dalam  menggulingkan  rezim  Soeharto.
                    Beliau    merupakan     sosok    pencetus   berdirinya    kelompok    Poros    Tengah
                    yang  dideklarasikan di Ciganjur, tempat kediaman Gus Dur. Awal-awal menjelang rezim
                    orde  baru  runtuh,  Amien  Rais   selalu  turun  ke  jalan  bergabung  dengan  demonstran
                    mahasiswa.   Orasi-orasi  yang  dilontarkan  Amien  Rais  begitu  cerdas.  Beliau
                    menawarkan   perubahan  demokrasi  Indonesia  yang  lebih  modern.   Saat  banyak  partai
                    bermunculan bak cendawan di musim hujan,  Amien Rais juga mendeklarasikan partainya,
                    yakni  Partai  Amanat   Nasional.  Pada  era  reformasi,  PAN  merupakan  salah  satu  partai
                    papan  atas. Amin Rais juga sempat menjabat ketua MPR.



                                KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI PADA MASA AWAL REFORMASI


                                  1.  Masa Pemerintahan B.J. Habibie

                           a. Awal pemerintahan BJ. Habibie
                                  Naiknya  Habibie  menggantikan  Soeharto  menjadi  polemik  dikalangan  ahli
                           hukum,  ada  yang  mengatakan  hal  itu  konstitusional  dan  inskonstitusional.  Yang
                           mengatakan  konstitusional  berpedoman  Pasal  8  UUD  1945,  "Bila  Presiden  mangkat,
                           berhenti  atau  tidak  dapat  melakukan  kewajibannya,  ia  diganti  oleh  Wakil  Presiden
                           sampai  habis  waktunya".  Adapun  yang  mengatakan  inskonstitusional  berlandaskan
                           ketentuan Pasal 9 UUD 1945, "Sebelum Presiden meangku jabatan maka Presiden harus
                           mengucapkan  sumpah  dan  janji  di  depan  MPR  atau  DPR".  Secara  hukum  materiel
                           Habibie menjadi presiden sah dan konstitusional. Namun secara hukum formal (hukum
                           acara)  hal  itu  tidak  konstitusional,  sebab  perbuatan  hokum  yang  sangat  penting  yaitu
                           pelimpahan  wewenang  dari  Soeharto  kepada  Habibie  harus  melalui  acara  resmi
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26