Page 5 - Majalah Sains Jamur
P. 5
STRUKTUR JAMUR
Jamur merupakan organisme ekuariota (sel-selnya mempunyai inti sejati) yang
digolongkan ke dalam kelompok cendawan sejati. Dinding sel jamur terdiri dari atas
zat kitin (Gunawan, 2001:32). Tubuhnya terdiri dari bagian tegak yang berfungsi
sebagai batang penyangga tudung serta tudung yang berbentuk mendatar atau
bulat. Bagian tubuh lainnya adalah jaring-jaring di bawah permukaan media
tumbuh berupa miselia yang tersusun dari berkas-berkas hifa (Achmad, 2011:9).
Jamur dimasukkan dalam kelompok
organisme eukariot karena sel-sel sudah
memiliki membran inti sel. Tubuh jamur
multiseluler tersusun atas benang-benang
yang disebut hifa (Pujiyanto, 2008:14).
Menurut Pelczer & Chan (1986:61), ada
tiga macam morfologi hifa, yaitu :
a. Aseptat atau Senosit
Hifa seperti ini tidak memiliki dinding
sekat atau septum.
b. Septat dengan Sel-Sel Uninukleat
Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang berisi nukleus tunggal. Pada setiap
septum terdapat pori-pori di tengah-tengah yang memungkinkan perpindahan
nukleus dan sitoplasma dari satu ruang ke ruang lain.
c. Septat dengan Sel-Sel Multinukleat
Septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari satu nukleus dalam satu
ruang.
Hifa membentuk jaringan menjadi miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan
semu menjadi tubuh buah (Subroto, 2007:13). Tubuh buah jamur umumnya berbentuk
payung (ada juga yang berbentuk mangkuk, kuping, setengah lingkaran dan bulat)
dan mempunyai akar semu (rhizoid), batang/tangkai (stipe), tudung/cap (pileus),
bilah (lamellae/gills), serta kadang disertai cincin (annulus/ring), dan cawan (volva)
(Gunawan, 2001:46).