Page 44 - E-Module untuk Guru
P. 44
C. Uraian Materi
1 Fertilisasi dan Kehamilan
a. Fertilisasi
Fertilisasi (konsepsi/pembuahan), merupakan penyatuan gamet pria dan wanita dalam
keadaan normal terjadi di ampula yakni sepertiga atas tuba uterina/tuba fallopi (Gambar
11). Proses fertilisasi di awali dengan transpor ovum ke tuba fallopi. Ketika di bebaskan
saat ovulasi, ovum segera diambil menuju ujung tuba fallopi yang membungkus ovarium
dan mengandung fimbria. Fimbria merupakan tonjolan yang mirip jari yang berkontraksi
dengan gerakan menyapu untuk menuntun ovum yang baru dibebaskan ke dalam tuba
fallopi. Selain itu, fimbria dilapisi oleh silia (tonjolan halus mirip rambut) yang ikut
mengalir ovum ke dalam tuba fallopi.
Proses fertilisasi juga dipengaruhi oleh
adanya proses transpor sperma ke dalam
tuba fallopi. Setelah diendapkan di
vagina saat ejakulasi, sperma harus
berjalan melewati kanalis servikalis, lalu
uterus, dan kemudian sampai pada ke
ovum, di sepertiga atas tuba fallopi. Ekor
sperma digunakan untuk bergerak. Untuk
membuahi sebuah ovum, sperma mula-
mula harus melewati korona radiata
dan zona pelusida yang mengelilingi sel
telur. Sperma dapat menempus zona
pelusida hanya setelah berikatan dengan
reseptor spesifik di permukaan lapisan Gambar 11. Proses Fertilisasi. (a) gambaran skematik sperma
ini. Pengikatan molekul sperma dan yang mengelilingi ovum. (b) foto mikroskop elektron sebuah
ovum melalui fertilin. spermatozoa dengan membran akrosom yang telah rusak dan
Fertilin merupakan suatu protein yang enzim akrosom yang dibebaskan (warna merah).
terdapat dalam membran plasma sperma, Sumber: Sherwood, 2011
berikatan dengan integrin dari ovum. Sperma yang dapat berikatan dengan reseptor ovum dan
menembusnya adalah sperma yang berasal dari spesies yang sama. Sperma pertama yang dapat
mencapai ovum ini sendiri berfusi dengan membran plasma ovum (sebenarnya suatu oosit
sekunder). Memicu suatu perubahan kimiawi membran yang mengelilingi ovum sehingga lapisan
38