Page 33 - Majalah Spectrum Edisi 12
P. 33
celoteh santri 30
Masih Adakah Kesempatan Kedua?
Di saat aku menantikan suatu kepastian, aku merasa ada hal yang sangat dibutuhkan
oleh seluruh umat muslim di dunia. Ketika aku sedang terdiam di bawah jendela kamar yang
terbuka lebar, aku sedang berpikir apa hal besar yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Senang,
susah, bahagia, ataupun kesedihan. Semua bercampur aduk ketika aku meninggalkan hal besar
tersebut. Aku masih dibutakan oleh hal itu, apakah itu berupa waktu, benda, ataupun hal yang
tidak nampak sekalipun. Aku terus termenung memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini. Aku
merasa sangat menyesal terhadap apa yang telah aku lakukan selama ini. Apakah aku pantas hid-
up? Apa yang harus aku lakukan ketika meninggalkan hal besar tersebut? Aku hanya bisa terpaku
dan terdiam tanpa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
Azan Magrib telah berkumandang, aku bahasan materi yang diberikan oleh guru setiap
segera ke dapur untuk mengambil beberapa hari. Setelah kelas daring usai, aku pun langsung
makanan dan minuman untuk membatalkan me-refresh diri dengan membuka situs You Tube
puasaku hari ini. Setiap bulan Ramadan, dan mendengarkan berbagai informasi. Aku
aku selalu berbuka dengan makanan selalu merasa tidak melakukan hal yang
atau minuman yang manis dan mengucap- sia-sia setiap hari.
kan selamat berbuka puasa kepada teman- Pada hari terakhir, aku baru menyadari
temanku di grup Whats App. Aku pun salat bahwa segala sesuatu yang aku lakukan hanya
Magrib dan membaca Alquran sampai sia-sia. Aku telah berbuat hal yang sangat fatal
waktu Isya tiba. Setelah melaksanakan di bulan suci ini. Sungguh keji orang yang
salat Isya , aku langsung melaksanakan menyia-nyiakan waktu untuk melakukan hal
salat Tarawih. Apakah semua amalan itu yang sia-sia, terutama di dalam bulan ini. Pa-
akan terus berlangsung? Apakah aku akan dahal, bulan Ramadan adalah bulan yang
mendapa t petunjuk y ang jelas? penuh dengan keberkahan. Bulan dimana
Ternyata, setiap amalan yang aku wahyu Alquran diturunkan, dibelenggunya
lakukan hanya bertahan selama lima hari para syaithan, dan bulan yang penuh kemuliaan.
saja. Aku terus terhasut dengan godaan- Tapi, mengapa masih banyak dari umat-Mu yang
godaan negatif yang ada di sekit ark u. malah melakukan hal-hal yang tidak berguna?
Siapa yang harus aku salahkan? Apakah Sungguh sangatlah rugi orang-orang yang
diriku sendiri? Aku terlalu lemah untuk hanya menyia-nyiakan waktunya di bulan
memaha-mi banyak hal. Aku merasa penuh berkah ini.
bodoh, telah tertipu daya oleh Namun, sekarang kita telah ditinggal-
be nda-benda yang me n-jurumusk an kan oleh bulan Ramadan. Apakah aku salah telah
kepada kemak sia tan yang sia- sia dan menyianyiakan waktuku di bulan ini? Tentu saja.
sementara. Apakah aku salah dalam Apakah ini semua salahku? Tentu saja. Sungguh
menepatkan diriku? Entahlah, aku hanya merugi, orang-orang yang menyesal terhadap
terus menunggu waktu yang menjawab. perilakunya. Semoga Allah Swt mengeluarkan
Apa itu sebuah kesalahanku yang hanya kita dari bulan ini dengan keadaan yang suci nan
menunggu dan tidak pernah menjemput? bersih seperti bayi yang terlahir kembali. Dan
Setiap hari aku bangun sahur tepat yang terakhir, semoga Allah Swt mempertemu-
waktu dan hampir tidak pernah terlambat. kan kita kembali pada bulan Ramadan selanjut-
Aku salat pada waktunya dan mengikuti nya. Aamiin Yaa Rabbal Alamin.
jadwal belajar daring dengan tepat waktu.
Aku selalu belajar dan ikut menyimak pem-