Page 16 - perpajakan
P. 16
7 . P E N G E L O M P O K A N P A J A K
1. Menurut golongannya
Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh WP dan tidak dapat dibebankan
atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Penghasilan
Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan
kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan nilai
2. Menurut Sifatnya
Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : PPh
Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pda objeknya, tnpa memperhatikan keadaan
diri WP. Contoh : PPN dan PPnBM
3. Menurut Lembaga Pemungutnya
Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara. Contoh : PPh, PPN dan PPnBM, Pajak Bumi dan
Bangunan, BPHTB dan Bea materai.
Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah. Contoh : Pajak Propinsi, Pajak kenderann bermotor dan
kenderaan diatas air, Bea balik nama kendaraan, Pajak bahan bakar kenderaan bermotor,
Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan, Pajak
Kabupaten/kota, Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, Reklame, Penerangan jalan, Pajak parkir
dan pajak pengambilan bahan galian golongan C.
4. Menurut Kredit Pajak
Pajak final, yaitu pajak yang telah dibayar oleh WP melalui pemungutan atau pemotongan
pihak lain dalam tahun berjalan tidak dapat dikreditkan atau dikurangkan pada total PPh
yang terutang pada akhir tahun saat pengisian SPT Tahunan PPh.
Pajak tidak final, yaitu pajak yang telah dibayarkan oleh WP melalui pemungutan atau
pemotongan pihak lain dalam tahun berjalan dan dapat dikreditkan pada total PPh yang
terutang pada akhir tahun saat pengisian SPT Tahunan.
Untuk menambah pemahaman dan membantu anda untuk lebih mengerti tentang
Syarat Pengelompokan Pajak anda bisa Klik Vidio Dibawah ini!