Page 33 - MODUL EKONOMETRIKA LERY
P. 33
A. SIFAT DAN KONSEKUENSI DARI HETEROSKEDASTISITAS
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik. Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus
terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Jika nilai
Prob nya < 0,05 maka terjadi gelaja heteroskedastisitas dalam penelitian. Sedangkan,
jika nilai Prob . 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model
penelitian.
Heteroskedastisitas akan sering ditemui dalam data cross section. Sementara
itu data time series jarang mengandung unsur heteroskedastisitas. Hal ini terjadi karena
ketika menganalisis perilaku data yang sama dari waktu ke waktu fluktuasinya akan
relative stabil. Ada satu Asumsi penting dalam penggunaan model regresi linir adalah
varians residual yang konstan. Varians dari residual tidak berubah dengan berubahnya
sata atau lebih variabel bebas. Jika asumsi ini terpenuhi, maka residual disebut
homokedastis, jika tidak, disebut heterokedastis.
Pertanyaanya, apakah dalam kenyataannya residual dari model regresi yang
kita punyai selalu mempunyai varian yang konstan? Dalam kenyataannya seringkali
varian residual adalah tidak konstan atai disebut dengan heteroskedastisitas.
Tidak adanya heteroskedastisitas dapat dinyatakan sebagai berikut:
E (ei) = i = 1,2, … , n (3.1)
23