Page 7 - Microsoft Word - E-BOOK Guru Menembus Amerika
P. 7
Ayah dan Impiannya
N
ama ayah saya R. Ambarita, lahir di Pulau Samosir.
Saya sangat mencintai ayah dengan segenap jiwa
raga. Walau ayah seorang pekerja keras dan jarang
berkomunikasi secara intens dengan anak-anaknya, tapi saya
sangat menyayanginya, melebihi rasa sayang atas diri sendiri.
Ayah suka bercerita tentang kehidupan kecil dan impian-
impiannya ke saya. Tinggal di Pulau Samosir sejak kecil tidak
menghapus cita-citanya untuk bisa merantau ke Jakarta,
ibukota Negara Indonesia. Kehidupan keluarga ayah di Pulau
Samosir yang sangat sederhana, membuatnya menjadi
seorang laki-laki yang kuat dan tangguh.
Saya masih ingat ceritanya, “kamu tahu Erika, ayah
sangat menyukai Pulau Samosir, letaknya di tengah Danau
Toba. Banyak turis datang ke Pulau ini, dan memaksa ayah
harus berbicara menggunakan bahasa Inggris sebisanya.
Kakek dan nenek kamu adalah petani, yang tidak pernah
mengajari ayah belajar bahasa Inggris. Mereka mulai pagi
hingga siang hari berada di sawah. Sehingga ayah setiap hari
harus mandiri, mengurus diri sendiri. Setelah pulang sekolah,
ayah ke pasar untuk belajar menyetir mobil. Teman-teman
ayah yang mengajari. Setelah bisa mengendarai mobil,
kemudian ayah mencari duit dengan menjadi supir angkot,
karena kakek dan nenek jarang memberikan ayah duit. Tapi
ayah selalu rajin ke sekolah dan belajar. Ayah ingin sekali
jalan-jalan ke Luar Negeri, khususnya Amerika. Ketika kamu
Guru Menembus Amerika | 1

