Page 2 - BAB I
P. 2
tetap ada, walaupun kecil. Oleh karena itu, kita harus tetap waspada,
sebab perkembangan geopolitik global bersifat dinamis.
2. Posisi Strategis Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki peran dan posisi penting di dunia.
Dari segi geografis, Indonesia merupakan negara dengan wilayah dan posisi
yang sangat strategis. Adapun secara sosial budaya, Indonesia merupakan
bangsa yang majemuk. Posisi yang strategis dan potensial serta kemajemukan
Indonesia disebabkan oleh berbagai hal, antara lain :
a. Terletak di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudera,
yaitu pasifik dan Hindia.
b. Dilewati garis khatulistiwa (ekuator) dan memiliki iklim tropis dengan dua
musim, yaitu kemarau dan penghujan.
c. Terletak di antara tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng indo-Australia,
Eurasia, dan Pasifik.
d. Terletak di antara dua dangkalan besar, yaitu Dangkalan Sunda dan
Dangkalan Sahul.
e. Terletak pada pusat pertemuan dua pegunungan muda, yaitu Pegunungan
Sirkum Mediterania (di Indonesia bagian barat) dan Pegunungan Sirkum
Pasifik (di Indonesia bagian tengah).
f. Potensi sumber daya alam banyak dan beraneka ragam.
g. Wilayah luas dan subur.
h. Kaya akan sumber daya hayati, baik hewani maupun nabati.
i. Memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia dengan beragam suku, ras,
bahasa, dan agama.
j. Merupakan negara kepulauan (maritim) terbesar di dunia.
Posisi strategis serta kemajemukan tersebut membuat Indonesia rawan berbagai
ancaman dari berbagai pihak. Apa saja bentuk-bentuk ancaman terhadap
Indonesia?
3. Bentuk Ancaman terhadap negara Indonesia
a. Menurut UU No.34 Tahun 2004
Bagian penjelasan UU No.34 tahun 2004 Tentang Tentara Nasional
Indonesia (TNI) menyebutkan ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara, yaitu sebagai berikut:
1) Agresi, yaitu berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa dalam bentuk dan cara-cara sebagai berikut:
Invasi, berupa penggunaan kekuatan bersenjata.
Blokade pelabuhan, pantai, wilayah udara, atau seluruh wilayah
NKRI.
Serangan bersenjata negara lain terhadap unsur satuan darat, laut,
dan udara.
Keberadaan atau tindakan unsur kekuatan bersenjata dalam
wilayah NKRI yang bertentangan dengan ketentuan atau
perjanjian yang telah disepakati.
2