Page 53 - E-Book Dasar-dasar Hukum K3_Neat
P. 53

45 | D a s a r - d a s a r   H u k u m   d a n   K 3









                    LemahnyaK          Sebab          Penyebab          Kontak          Kerugian
                       ontrol           Dasar         Langsung



                     Program Tak                                           ]
                       sesuai            Faktor                          Kejadian
                                       Perorangan     Perbuatan Tak    Kontak dengan     Kerugian
                     Standar Tak                        aman dan        energy atai        atau
                       sesuai         Faktor Kerja     kondisi tak      bahan/zat        kerusakan

                                                         aman                            yang tidak
                      Kepatuhan

                     Pelaksanaan                                                        diharapkan


                                              Gambar 3.7: Loss Causation Model


                         Ada  beberapa  penyebab  lemahnya  kontrol  pengendalian,  antara  lain  (1)  program
                  yang tidak sesuai dengan kebutuhan; (2) standar yang tidak sesuai. Kedua hal ini di disebut
                  dengan  latent  error.    Selain  latent  error  ini  lemahnya  terhadap  pengendalian    adalah

                  lemahnya kepatuhan terhadap standar yang telah ditentukan. Penyebab dasar secara umum
                  terbagi  menjadi  2  hal  yakni:  (1)  faktor  pribadi  dan  (2)  faktor  lingkungan  kerja.  Berbicara
                  tentang factor pribadi, penulis melihat berhubungan dengan kepribadian induvidu yang telah

                  dijelaskan  pada  pembahasan  sebelumnya.  Ada  variable  lain,  selain  masalah  kepribadian
                  juga  yang  patut  dipertimbangkan  dalam  factor    pribadi  juga  sehubungan  dengan  fisik
                  induvidu.  Ilmu  yang  membahas  ini  adalah  ergonomi.  Erginomi  adalah  ilmu  penyesuaian

                  peralatan dan perlengkapan kerja dengan kemampuan esensial manusia untuk memperoleh
                  keluaran (output) yang optimum. Dengan kata lain, penerapan prinsip ergonomi merupakan
                  penciptaan  suatu  kombinasi  yang  paling  serasi  antara  dua  sub  sistem,  yaitu:  (1)  tekno-

                  struktural dan (2) sosio-prosesual. Berikut hubungan antara tekno-struktural dengan sosio-
                  prosesual (gambar 3.10). Jika proporsi atau kombinasi antara kedua faktor tsb tidak tepat,

                  maka  ada  dua  kemungkinan:  (1)  hasil  yang  direncanakan  tidak  tercapai  (produktivitas  di
                  bawah target) dan (2) ekses/dampak negatif (kecelakaan atau penyakit akibat kerja).
                                      Tekno
                                      Str




                                        Kerumitan



                                        Batuan                              Sosio Personal
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58