Page 86 - EMODUL FISIKA KELAS X UNTUK TESIS MU'TIA FAIZAH APRIANI
P. 86

E-modul Fisika SMA Kelas X Semester 1  2021


                  2)  Kecepatan Sesaat
                         Kecepatan  sesaat  adalah  kecepatan  rata-rata  untuk  selang  waktu

                      mendekati  nol.  Kecepatan  sesaat  dihitung  menggunakan  limit  kecepatan

                      rata-rata  dengan  selang  waktu  sangat  kecil  atau  mendekati  nol.
                      Persamaannya sebagai berikut.
                                       r
                                    d 
                                 v 
                                     dt
                                    dx     dy
                                 v     ˆ i   ˆ j
                                     dt     dt
                       Secara sederhana, vektor kecepatan sesaat dirumuskan sebagai berikut.
                                 
                                 v   v x  ˆ  v y  ˆ j
                                         i   
                       Besar kecepatan sesaat dirumuskan sebagai berikut.
                                 
                                 v    v x 2   v y 2

                       Sedangkan  arah  kecepatan  sesaat  pada  waktu  kapan  saja  dinyatakan

                       dengan  sudut   .  Sudut     adalah  sudut  antara  vektor  kecepatan  sesaat
                       dan sumbu X positif. Perumusannya yaitu:

                                         v  y
                                     tan  
                                         v x



                  d.  Menentukan Fungsi Posisi dari Kecepatan dan Menentukan Kecepatan dari
                      Fungsi Percepatan serta kebalikannya

                         Penentuan Fungsi Posisi dari Kecepatan dan penentuan Kecepatan dari
                  Fungsi  Percepatan  dapat  diketahui  melalui  operasi  differensial/  turunan.
                                     n
                  Misalnya B = mA  maka turunan fungsi B terhadap A diperoleh:
                                 dB    d  mA     (m.n)A  n 1
                                               n
                                 dA    dA

                  Sedangkan  untuk  mengetahui  kecepatan  dari  fungsi  posisi  dan  menentukan

                  percepatan  dari  fungsi  kecepatan  digunakan  operasi  Integral,  dengan  aturan
                  sebagai berikut:


                                  B.dA    m  A    n    m  A (n 1)
                                                     n  1
                         Secara lebih rinci penentuan posisi dar fungsi kecepatan dan penentuan
                  fungsi kecepatan dari fungsi percepatan serta sebaliknya, dapai dilihat melalui

                  Tabel 6.




                  Mu’tia Faizah Apriani
                                                                                                             67
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91