Page 4 - AKU DAN TUHANKU
P. 4
4
sebagainya. Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi kita untuk meluangkan waktu guna
mencari ilmu mengenal Tuhan.
4. Menggunakan akal. Akal adalah sala satu sarana untuk mengenal Tuhan. Kita dapat berpikir dan
merenungkan berbagai kebesaran Tuhan, baik yang ada pada diri kita maupun di alam semesta.
Misalnya ; siapa yang memberi makan semua binatang di alam dunia ini? Siapa yang menciptakan
dan menyusun alam semesta dengan begitu rapi?
B. GAMBARAN MANUSIA TENTANG TUHAN
Dalam pemahaman orang Indonesia yang beragama islam, Tuhan biasa dipanggil dengan sebutan
“ALLOH”. Alloh adalah Tuhan yang Ahad (satu), Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dalam
agama Kristen (katolik ataupun protestan) Tuhan biasa dipanggil dengan sebutan “ALLAH” yang
berarti Tuhan yang satu dan pasti satu. Dalam keyakinan penganut hindu, Tuhan dipanggil dengan
sebutan “Brahma” atau “Sanghyang Widhi Wasa”. Penganut budha menyebut Tuhan dengan “Atthi
Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam” yang berarti Tuhan tidak dilahirkan, tidak dijelmakan, tidak
diciptakan dan Yang Mutlak.
Tuhan digambarkan memiliki sifat Maha Esa, Maha Memulai dan Maha Dahulu, Maha Abadi,
Maha Berdiri Sendiri, dan Maha Kaya. Tidak ada yang dapat menyamai dan menyerupai-Nya.
Sebaliknya manusia atau apa pun dan siapapun selain-Nya tidak demikian. Manusia atau makhluq lain
pasti terbilang (lebih dari satu) atau bisa menerima tambahan bilangan, diciptakan oleh sesuatu,
memiliki permulaan dan bisa mengalami kehancuran, memerlukan Tuhan atau bisa memiliki
bandingan. Misalnya ; jumlah manusia di dunia ini lebih dari satu bahkan mencapai milyaran. Atau
kehidupan manusia melalui fase lahir dan mati.
Sifat lainnya adalah Tuhan Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Tahu, Maha Pemaaf, dana Pengampun,
Serta Maha Menjaga. Penggambaran sifat Tuhan ini memiliki makna yang sangat kaya bagi
kehidupan manusia. Jadi tidak hanya sekadar bayangan saja, tetapi mempunyai makna tertentu yang
mengandung arti dan pesan penting bagi manusia.
C. MENCINTAI DENGAN TULUS
Tuhan mengasihi kita dan selalu setia mengasihi, tidak perduli bagaimanpun keadaan kita.
Sekalipun kita berdosa, mengecewakan Tuhan, tetapi Tuhan tetap mennti kedatangan kita untuk
bertobat. Tidak hanya menunggu hamba-Nya, Tuhan juga bersikap proaktif dengan memerintahkan
dan memberikan berbagai petunjuk kepada hamba-Nya untuk menuju jalan tobat.
Tuhan menunjukkan kasih sayang-Nya pada kita dengan berbagai cara, melalui utusan-Nya,
Tuhan menyampaikan kehendak-Nya untuk menyadarkan kita agar menuju jalan yang benar. Aturan
yang berupa perintah dan larangan diberikan semata mata untuk keselamatan dan kebahagiaan
manusia. Misalnya Tuhan melarang manusia untuk menggunakan narkoba dan meminum minuman
keras. Hal itu disebabkan narkoba dan minuman keras dapat membahayakan dan merusak hidup
manusia.
Para utusan Tuhan selalu menekankan agar kita hidup dengan baik dan saling mengasihi.
Meskipun pemahaman akan cinta dan kebaikan Tuhan berbeda antara agama yang satu dengan agama
yang alin. Pada dasarnya kita semua mengakui bahwa Tuhan senantiasa mencintai kita dan
menghendaki agar kita hidup saling mencintai