Page 23 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 23
Abdul Ghofarrozin | Penyambung Estafet Kyai Sahal
dan Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU KH. Abdul
Moqsith Ghozalie. Kiai Moqsith menyebut program takhassus
ushul fikih ini sebagai pilihan penting di tengah tantangan keag-
amaan mutakhir. Menurutnya, formula gagasan fikih sosial den-
gan perspektif Kyai Sahal sebagai seorang ushuli (ahli bidang
ushul fiqh) sungguh luar biasa. Sejarah mencatat, bagaimana
Kyai Sahal memperkenalkan gagasan fikih sosialnya ke tengah
publik pada forum Bahtsul Masail Muktamar NU pada 1984 di
Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo.
“Apa yang dilakukan oleh Pesantren Maslakul Huda sudah san-
gat tepat. Sekarang ini memang dibutuhkan pakar hukum Islam
yang tidak hanya menguasai teks, namun juga mengerti konteks.
Tak kalah penting, intelektual muda NU ini dapat merumuskan
jawaban atas tantangan keagamaan masa kini,” kata Kiai Mo-
qsith seperti dirilis NU Online.
Selain pengembangan perguruan tinggi, Rozin tetap memper-
tahankan tradisi Pesantren Maslakul Huda yang sudah berjalan
selama ini. Di bawah kepemimpinannya, pesantren tetap men-
gadakan ngaji pasaran yang didatangi oleh ratusan satri dari
berbagai daerah di pulau Jawa selama bulan Ramadhan. Ngaji
pasaran biasa diakhiri pada 17 Ramadhan dengan peringatan
Nuzulul Qur’an sekaligus ijazah sanad kitab yang dibaca selama
ngaji pasaran Ramadhan.
Kiprah Keorganisasian
Di tengah kesibukan mengasuh pesantren dan memimpin IP-
MAFA, Rozin juga aktif dalam organisasi. Di luar kegiatan ak-
ademik, ia tetap menyempatkan diri untuk terlibat dalam gera-
kan-gerakan sosial. Pada tahun 2015-2016 ia dipercaya untuk
memimpin Rabithah Ma‘ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI
| 10