Page 51 - E Modul Reproduksi Manusia
P. 51
ayo kita hindari gaya hidup seks bebas dan hindari mengkonsumsi obat-obatan
terlarang (narkoba). Say no to drugs!
Berikut ini akan dibahas beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi
pada sistem reproduksi manusia.
1) Gonorhoe (GO)
Penyakit Gonorhoe disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri
tersebut ditularkan melalui hubungan seksual. Adapun masa inkubasi penyakit GO
ini adalah 2-10 hari. Gejala penyakit ini pada laki-laki adalah bau busuk pada area
genitalia, rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, dan rasa perih ketika BAK.
Gejala GO pada wanita yaitu nyeri pada punggung, abdomen, dan panggul, serta
keputihan berwarna kuning hijau. Penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan pada
bayi yang baru lahir.
Adapun pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita GO adalah dengan
cara pemberian antibiotika dalam dosis tingi (misalnya: penicilline). Sedangkan
upaya pencegahan penularan penyakit GO melalui pemeriksaan rutin, setia pada
pasangan (tidak bergonta-ganti pasangan), menerapkan hubungan seksual yang sehat
dan “aman”, menjaga kebersihan khususnya area genital tubuh.
(a) (b)
Gambar 37. (a) Bakteri Neisseria gonorrhoeae, (b) Kerusakan Mata pada Penderita GO
Sumber: https://www.google.com/image-bakteri-neisseria-gonorrhoeae.html dan
Sumber: https://www.google.com/image-kerusakan-mata-pada-penderita-GO.html
2) Sifilis (Raja Singa)
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual dan hubungan non
seksual, misalnya bagian yang luka kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh.
Adapun masa inkubasinya yaitu antara 10-90 hari. Gejala awal penyakit ini adalah
luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar
kelamin, selain itu penyakit ini juga ditandai dengan adanya luka kecil, bundar, tidak
sakit (chancre), selanjutnya timbul gejala sakit tenggorokan, sakit pada bagian dalam
mulut, nyeri otot, demam, lesu, rambut rontok, dan terdapat bintil. Penyakit ini dapat
menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, kemudian menimbulkan
kerusakan pada organ tersebut.
Pengobatan penyakit sifilis dapat ditempuh melalui penyuntikan penisilin.
Selain itu upaya pencegahan dapat ditempuh dengan tidak melakukan hubungan
42