Page 37 - BAB II KONDISI KEMISKINAN
P. 37
OKU Timur (%). Peningkatan kesejahteraan pada umumnya berbanding lurus
dengan kesadaran penduduk atas pentingnya kesehatan. Seiring dengan hal itu,
maka penggunaan tempat pembuangan akhir tinja berupa jamban septik juga
meningkat pesat dari 60,20% (2013) menjadi 79,60% (2016). Walaupun begitu perlu
dicermati bahwa masih ada sekitar 27,5% rumah masih menggunakan lubang tanah,
kolam, sawah, sungai, danau, atau kali sebagai tempat pembuangan akhir tinja.
g) Pertanian
Sebagai salah satu lumbung pangan di Sumatera Selatan, OKU Timur
memiliki kawasan persawahan yang luas dan diairi jaringan irigasi teknis yang
senantiasa direvitalisasi. Namun usaha di kategori pertanian juga bergantung pada
faktor musim yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh teknologi. Kondisi
tersebut mengakibatkan produksi hasil pertanian mengalami gangguan, bahkan di
beberapa tempat terjadi gagal panen. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih
menjadi kategori andalan dalam perekonomian juga dalam penyerapan tenaga kerja
di Kabupaten OKU Timur. Kategori ini menyumbang 32,15% dalam keseluruhan
perekonomian atau yang tertinggi dibandingkan kategori lain dibandingkan kategori
lain. Tanaman pangan merupakan komoditi unggulan di Kabupaten OKU Timur,
diantaranya padi dan jagung.
Produksi padi di OKU Timur pada tahun 2019 merupakan yang terbesar
kedua setelah Kabupaten Banyuasin, yaitu sebesar 575 ribu ton. Selain sebagai
salah satu lumbung padi diProvinsi Sumatera Selatan, Kabupaten OKU Timur juga
penghasil jagung terbesar kedua setelah Kabupaten OKU Selatan.
Selain tanaman pangan, tanaman perkebunan merupakan penopang
perekonomian penduduk. OKU Timur merupakan penghasil Lada terbesar di
Sumatera Selatan dengan produksi mencapai 2.983 ton pada tahun 2019. OKU
Timur juga menyumbang produksi tebu terbesar kedua di Sumatera Selatan setelah
Kabupaten Ogan Ilir.
Laporan Penanggulangan Kemiskinan Daerah Tahun 2020
Bappeda dan Litbang Kab. OKU TIMUR Page 43