Page 35 - Modul IPA m-IBL Sistem pencernaan
P. 35
Kegiatan Belajar 3
Kegiatan Belajar 3
Gangguan pada Sistem Pencernaan
Gangguan pada Sistem Pencernaan
Konstipasi atau sembelit memiliki beberapa gejala umum yaitu buang air
besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, perut terasa begah, penuh, dan
bahkan terasa kaku, mengejan untuk buang air besar, bagian anus terasa penuh,
dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan dengan tinja yang
panas dan keras, perdarahan pada dubur atau lecet karena feses yang keras.
Terdapat beberapa cara pengobatan atau penanganan konstipasi, antara lain:
1) minum air putih lebih banyak, 2) meningkatkan konsumsi serat, 3) berolahraga
teratur, 4) minum obat konstipasi.
4 Apendisitis
Radang usus buntu (apendisitis) adalah peradangan yang terjadi di umbai
cacing atau usus buntu. Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan
oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang
sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya adalah
faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) apendiks oleh
timbunan tinja yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid,
penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.
Gambar 14. Apendisitis
Sumber: surgeon.lk
Gejala yang paling sering dialami oleh pengidap kondisi apendisitis adalah
nyeri pada perut atau kolik abdomen. Rasa nyeri tersebut bermula dari pusar,
lalu menjalar ke bagian bawah. Selain itu, juga terdapat beberapa gejala lain,
seperti demam, diare, sembelit, perut kembung, dan sulit buang gas. Cara
pencegahan radang usus buntu adalah memperbanyak konsumsi makanan
sumber serat dari buah dan sayuran, elakukan pemeriksaan secara rutin untuk
mendeteksi adanya kondisi usus buntu lebih dini, menjaga hidrasi pada tubuh
dengan mengonsumsi cukup air putih. 28