Page 4 - Pertemuan 6
P. 4
Pengaruh propaganda, mass media dan arus massa.
E. Cara kerja suara hati, antar lain:
Sebelum bertindak, ia berfungsi sebagi petunjuk (indeks), yang
mengingatkan pengetahuan kita bahwa ada yang baik dan ada
yang buruk. Sesungguhnya kesadaran moral semacam ini sudah
dimiliki setiap orang dewasa.
Pada saat- saat menjelang bertindak, ia bertindak sebagi hakim
(iudeks), yang menyuruh kita melakukan yang baik dan
melarang/ menghindari yang jahat. Selama perbuatan itu belum
selsai, suara hati akan bekerja terus antara menyuruh melakukan
yang baik dan melarang melakukan yang jahat.
Sesudah tindakan selesai dilakukan, ia berfungsi memberikan
vonis (vindeks), yang akan menyatakan apakah perbuatan kita
itu tepat atau tidak tepat. Bila yang kita lakuka itu benar, ia akan
memberikan pujian sehingga kita merasakan ketenangan, tetapi
bila yang kita lakukan itu yang jahat dan salah maka ia akan
memberikan hukuman, yang membuat kita merasa bersalah dan
tidak tenang, merasa di kejar- kejar kesalahan dan sebagainya.
F. Lewat hati nurani yang bersih, setiap orang di panggil untuk
bekerja sama memecahkan persoalan-persoalan dalam masyarakat,
sehingga persoal- persoalan dalam masyarakat seharusnya
dipecahkan pertama-tama melalui dialog yang dilandasi dengan
hati nurani, karena hati nurani adalah suara Allah. Jangan langsung
didekati secara agama masing- masing atau melalui hukum.
Contoh: ketika menangkap orang yang mencuri pisang hanya
beberapa biji, menurut hukum wajib dikenakan hukum. Tetapi bisa
jadi bila didekati secara nurani, akan muncul belas kasihan
sehingga pencuri itu diampuni. Contoh lain: bila ada pasangan
muda- mudi berbeda agama mau menikah, menurut hukum
perkawinan Negara dilarang, tetapi bila menuruti hati nurani
mungkin orang akan berpikir mengapa cinta harus dibatasi dengan
peraturan.
G. Suara hati dapat dibina dengan cara:
1. Mengikuti suara hati dalam segala hal
Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati
nuraninya, hati nurani akan selalu terang dan akan
berwibawa.
Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati,
keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat. Dipercayai
orang lain, karena memiliki hati yang murnidan mesra
demgan Allah. “Berbahgialah orang yang murni hatinya,
karena mererka akan memandang Allah. (Matius 5:8).
2. Mencari keterangan pada sumber yang baik
Dengan membaca: Kitab Suci, Dokumen- dokumen Gereja,
dan buku- buku lainnya yang bermutu.
Dengan bertanya kepada orang yang punya pengetahuan/
pengalaman atau yang dapat dipercaya.
Ikut dalam kegiatan rohani, misalnya: Rekoleksi, retret
dsbnya.