Page 18 - E-MODUL KIMIA REAKSI REDOKS_KELAS X SMA
P. 18
2
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi mengalami beberapa tahap perkembangan.
Perkembangan konsep reaksi redoks dijelaskan dalam tiga tahap perkembangan yaitu berdasarkan
pengikatan dan pelepasan oksigen, pengikatan dan pelepasan elektron, dan perubahan bilangan
oksidasi.
Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan
kemajuan ilmu kimia. Pada awalnya, sekitar abad ke-18, konsep reaksi reduksi dan oksidasi
didasarkan atas penggabungan unsur atau senyawa dengan oksigen membentuk oksida, dan
pelepasan oksigen dari suatu senyawa. Menurut konsep ini, reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan
oksigen dari suatu senyawa. Sedangkan istilah reduktor diberikan untuk zat yang menarik oksigen
pada reaksi reduksi atau zat yang mengalami reaksi oksidasi.
Contoh reaksi reduksi :
2CuO (s) → 2Cu (s) + O 2 (g)
2MnO 2 (s) → 2MnO (s) + O 2 (g)
Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan (penggabungan) oksigen oleh suatu zat. Sedangkan
oksidator adalah sumber oksigen pada reaksi oksidasi atau zat yang mengalami reduksi.
Contoh reaksi oksidasi :
4 Fe(s) + 3 O 2 (g)→ 2 Fe 2O 3 (s)
2 Zn (s) + O 2 (g) → 2 ZnO (s)
CH 4 (g) + 2 O 2 (g) → CO 2 (g) + 2 H 2O (g)
Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron
Reaksi reduksi dan oksidasi ternyata bukan hanya melibatkan oksigen, melainkan juga
melibatkan elektron. Memasuki abad ke-20, para ahli melihat suatu karakteristik mendasar dari
reaksi reduksi dan oksidasi ditinjau dari ikatan kimianya, yaitu adanya serah terima elektron.
Konsep ini dapat diterapkan pada reaksi-reaksi yang tidak melibatkan oksigen.
Berdasarkan konsep elektron, reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Sedangkan reaksi
oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
Contoh reaksi reduksi :
Br 2 + 2 e– → 2 Br –
2+
Mg + 2 e– → Mg
Contoh reaksi oksidasi :
+
Na → Na + e–
E - m o d u l R e a k s i R e d o k 9
s