Page 47 - Misteri di Hutan Rimba
P. 47
“Lalu?”
“Dukun jahat dan tukang sihir itu mengerahkan ilmu
hitamnya dan mengguna-gunai Ibu. Akan tetapi, Yang
Mahakuasa tidak pernah tidur. Tuhan selalu melindungi
orang yang tidak bersalah. Ibu tidak mempan dengan guna-
guna itu karena ibu tengah mengandung. Namun, wujud ibu
berubah menjadi seekor kerbau.”
“Oh, Ibu saat itu sedang mengandung?”
“Ya, benih cinta suci yang ibu kandung adalah dua anak
kembar, yaitu dirimu dan Siti Mardinah.”
“Apakah Sultan Dompu mengetahui kejadian itu, Bu?”
“Tidak. Ibu beranggapan sebaiknya sultan
tidak mengetahuinya. Yang mengetahui dengan jelas
hanya pengawal-pengawalku. Ibu memutuskan untuk
meninggalkan keraton dengan diam-diam pergi entah ke
mana. Di luar dugaan, para pengawal setiaku ingin turut
serta. Mereka menyatakan kesetiaannya dan bersumpah
lebih baik mati daripada berpisah denganku.”
“Oh, sungguh mengharukan kesetiaan para pengawal
ibu. Lalu, bagaimana dengan Ibu?”
“Ibu dan para pengawal meninggalkan keraton tanpa
ada yang tahu. Kami berjalan menembus kegelapan malam.
Setelah lama berjalan, akhirnya sampailah di hutan Londa.
40