Page 37 - E-modul IPA Terpadu Berbasis Etnosains Menggunakan Flipbook Tema Terasi Udang Rebon
P. 37
pada pembuatan terasi udang rebon dengan menggunakan garam akan mempengaruhi
jumlah kadar air pada terasi udang. Apabila garam yang digunakan terhadap terasi
udang semakin tinggi maka besar kadar air pada terasi tersebut akan semakin rendah.
Garam yang diberikan pada terasi udang dengan kadar yang tinggi akan menyebabkan
terjadinya tekanan osmotik yang tinggi dan kadar air menjadi menurun. Hal tersebut
dapat membuat terasi menjadi lebih awet, karena mikroorganisme atau bakteri yang
terdapat di dalam terasi tidak dapat berkembang. Konsentrasi garam yang tinggi yang
diberikan pada terasi udang, maka semakin rendah kadar airnya sehingga fermentasi
dengan menggunakan garam dapat menurunkan kadar air pada terasi (Murti et al.,
2021).
Osmosis merupakan suatu proses yang alami. Peristiwa osmosis dapat terjadi
jika terdapat dua cairan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan dengan
membran semipermeabel, maka cairan akan bergerak atau berpindah dari konsentrasi
yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi sehingga terjadi keseimbangan
potensial kimia (Ahyadi et al., 2021). Proses osmosis terjadi saat pemberian garam
pada terasi sebelum proses fermentasi. Konsentrasi garam yang lebih tinggi
dibandingkan terasi akan membuat kandungan air yang terdapat pada terasi
berpindah pada garam, sehingga kandungan air pada terasi berkurang. Terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi terjadi peristiwa osmosis dalam sel hidup,
diantaranya yaitu:
a. Ukuran zat terlarut
Zat terlarut dengan jumlah yang semakin banyak atau semakin besar maka
peristiwa osmosis akan semakin cepat terjadi. Hal tersebut terjadi karena zat terlarut
mempunyai tekanan osmotik yang mempunyai peran dalam memecah zat pelarut
bergerak dengan menembus lapisan membaran semipemiabel.
b. Tebal pada membran
Tebal membran akan memengaruhi proses terjadinya osmosis, jika semakin
tebal membran maka peristiwa osmosis akan terhambat. Hal tersebut terjadi karena
zat terlarut akan semakin susah untuk menembus membran tersebut. Selain itu luas
permukaan juga mempengaruhi terjadinya proses osmosis (Mindariati, 2021).
Peristiwa osmosis juga banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari kuta loh.
Peristiwa osmosis ini juga terjadi dalam proses pengangkutan air pada tumbuhan.
Gaya pengangkutan pada air yang terdapat pada akar menuju daun melalui berkas
pembuluh pengangkut. Terjadinya pengangkutan intravaskular, akan menyebabkan
terjadinya pengangkutan air dari xilem akar ke xilem batang kemudian diteruskan ke
daun. Dalam tanah terdapat air dan mineral yang dapat masuk pada akar karena
melewati epidermis akar, kemudian dapat masuk pada korteks, masuk ke stele dan
mengalir naik ke pembuluh xilem dan menuju daun pada tumbuhan. Sehingga akan
terjadi proses pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang dan sampai ke
daun. Air dan garam mineral diangkut dari akar ke daun melalui xilem. Air akan masuk
melalui korteks akar, sehingga akan terjadi tekanan akar yang memaksa agar air
33