Page 31 - Sistem Skeletal
P. 31
MEKANISME KERJA OTOT
Mekanisme gerak otot polos dan otot jantungsama dengan mekanisme otot rangka. Sel otot
rangka mengandungfilamen halus yang tipis dan filamen kasar yang tebal. Filamen adalah
suatu protein otot. Filamen halus terdiri atas dua aktin dan satu protein regulator (pengatur)
yaitu berupa tropomiosin dan tropoponin kompleks. Protein regulator ini melilit aktin.
Sementara, filamen kasar berupa miosin. Adanya filamen halus dan kasar, menyebabkan otot
rangka terlihat gelap dan terang.
Unit gelap terang pada otot rangka disebut sarkomer. Sarkomer yang satu dengan sarkomer
yang lain dibatasi oleh garis z. Garis z melekat pada filamen halus atau terang, sedangkan
filamen kasar berada di bagian tengah sarkomer. Pada pita a, sebagian filamen kasar dan
filamen halus saling tumpang tindih. Zona h adalah bagian dari pita a yang hanya
mengandung pita kasar (miosin). Pita i berada pada ujung sarkomer dan dekat dengan garis
z. Pita i hanya terdiri atau filamen halus (aktin) saja.
Saat otot berkontraksi, sarkomer
lebih pendek (mereduksi), sehingga
jarak garis Z yang satu ke garis Z
yang lain makin berdekatan.
Kontraksi otot ini tidak membuat
panjang pita A berubah, namun
justru pita I yang menjadi pendek
dan zona H menjadi hilang. Filamen
aktin dan miosin tidak mengalami
perubahan panjang, namun
bergabung membentuk aktomiosin.
Kejadian ini dinamakan teori
pergeseran (luncuran) filamen
kontraksi otot. Sementara itu, saat
sel-sel otot beristirahat (relaksasi),
tempat pengikatan miosin pada
filamen halus dihambat, sehingga
tidak bergabung membentuk
aktomiosin. Protein penghambat
Gambar 26. Mekanisme Gerak Otot Pada Lengan pengikatan miosin disebut protein
Manusia regulator tropomiosin.
Sumber : Rochmah.S.N, et all. 2009
Sistem Gerak Manusia 24