Page 13 - FORTUGA_vol 2
P. 13
mengedukasi masyarakat. Bikin iklan mengepel, memilah sampah, hingga
layanan masyarakat gratis, kampanye mendaur ulang sampah. Menurutnya itu
terus, bikin infografis, dan seterusnya” ucap bisa menjadi contoh yang baik namun
Sano. Sano juga mengatakan bahwa edukasi saja
tidak cukup. Edukasi harus diiringi dengan
Sejak Sekolah Dasar (SD), kita sudah penegakan hukum yang tegas, agar apa
diajari untuk tidak membuang sampah yang telah diajarkan kepada para siswa,
sembarangan, termasuk juga teori 3R terutama sejak bangku sekolah dasar,tidak
(reduce, reuse, recycle) dan konsep berakhir hanya sebagai konsep di ruang
pemilahan sampah. Ini merupakan kelas, tanpa praktek nyata.
penerapan yang sudah cukup baik
dibanding aspek lainnya, menurut Sano. Sudah semestinya dari semua pihak
Biarpun begitu, sosialisasi harus tetap dan dari semua kalangan itu sadar
ditingkatkan lagi. “Misalkan masuk ke akan pengelolaan sampah yang lebih
kurikulum resmi. Anak-anak SD diajari bertanggung jawab. Penegakan hukum,
sejak awal, sejak TK bagaimana memilah ekonomi persampahan yang berkeadilan,
sampah. Itu belum ada di Indonesia”. dan serta kesadaran masyarakat adalah
Ungkapnya kunci untuk menciptakan lingkungan yang
lebih sehat kedepannya.
Di Jepang sendiri, siswa-siswa harus
membersihkan kelas 5 menit sebelum
pelajaran dimulai, dari menyapu,