Page 26 - FORTUGA_vol 2
P. 26
Gambar 5 Sektor energi dan industri merupakan salah satu sumber emisi CO2 utama dunia. ©unfccc.int
Presiden AS, Bill Clinton menandatangani Seperti dilaporkan Sydney Morning Herald
Protokol Kyoto pada 1998, tapi Senat (2011) Kanada, Rusia, dan Jepang juga
menolak untuk meratifikasinya. Penolakan mengundurkan diri dari Protokol Kyoto,
ini juga dilakukan oleh pengganti dengan alasan tanpa Cina dan AS, target
Clinton yaitu Presiden George Bush pengurangan emisi GRK sampai 2020 tidak
pada 2000. Menurut Presiden Bush, AS akan tercapai. Sikap penolakan AS berlanjut
menghadapi masalah perubahan iklim terhadap Paris Agreement yang ditunjukan
ini “very seriously”, tapi Protokol Kyoto oleh surat resmi yang dikirimkan Presiden
ini “mengecualikan 80% negara di dunia, Donald Trump pada 4 Agustus 2017
termasuk negara-negara berpenduduk (Andrew Restuccia. 2017).
besar seperti Cina dan India, dari kewajiban
(mematuhinya), dan akan menyebabkan Selain dengan aksi mitigasi di dalam negeri,
gangguan serius terhadap ekonomi AS” Protokol Kyoto memberi jalan penuruan
(Desai 2001). emisi GRK melalui mekanisme berbasis
pasar. Mekanisme ini melihat karbon
Kekecewaan AS sangat berdasar. Seperti sebagai komoditi yang bisa diperjualbelikan
dilaporkan oleh World Resources Institute di antara para Pihak.
(2017), Cina, AS, Uni Eropa, India, Rusia,
dan Jepang merupakan negara-negara Mekanisme itu meliputi perdagangan
paling besar yang mengeluarkan emisi CO2. emisi internasional atau pasar karbon,
Berdasarkan data 2014, 10 negara tertinggi mekanisme pembangunan bersih
yang mengeluarkan emisi secara kolektif (clean development mechanism atau
berkontribusi kepada hampir ¾ emisi secara CDM), dan implementasi bersama (joint
global. Tetapi Cina dan India tidak dimasukkan implementation). Sampai saat ini semua
ke dalam daftar negara Annex I, karena mekanisme ini masih dalam tahap
dikategorikan sebagai negara berkembang. perkembangan.