Page 37 - PROTOTYPE E-BOOK PEMBELAHAN SEL
P. 37
29
RANGKUMAN
Pembelahan sel dibedakan menjadi dua yaitu pembelahan secara langsung dan tidak
langsung. Pembelahan langsung disebut juga sebagai amitosis yang terjadi pada
organisme prokariotik. Sedangkan pembelahan secara tidak langsung terdiri atas
pembelahan mitosis dan meiosis yang terjadi pada organisme eukariotik.
Sebelum pembelahan mitosis terjadi, terlebih dahulu diawali dengan tahap interfase.
Hal tersebut dikenal sebagai siklus sel. Siklus sel terdiri dari tahap interfase dan tahap
pembelahan (mitosis ataupun meiosis).
Tahap interfase terdiri atas tiga fase G1 (Gap-1), S (Sintesis), dan G2 (Gap-2),
sedangkan tahap pembelahan dikenal dengan fase M.
Pada siklus sel ditemukan adanya check point control yang terjadi pada akhir fase G1,
akhir fase G2, dan fase M.
Pembelahan secara mitosis terjadi pada sel-sel tubuh yang terdiri dari beberapa tahapan
yaitu profase, metafase, anafase, telofase dan sitokinesis. Pembelahan mitosis
menghasilkan 2 sel anak dengan jumlah kromosom yang identik dengan sel induk (2n).
Pembelahan meiosis terjadi pada sel-sel gamet yang terdiri dari meiosis I dan meosis II.
- Meiosis I terdiri atas tahapan profase I, metafase I, anafase I, telofase I, sitokinesis I.
- Meiosis II terdiri atas tahapan profase II, metafase II, anafase II, telofase II, dan
sitokinesis II.
Pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari
kromosom induknya induknya.
Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Pada manusia
dan hewan terdiri atas proses spermatogenesis dan oogenesis. Sedangkan pada
tumbuhan terdiri atas proses mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel sperma dari sel induk
spermatogonium yang terjadi di testis. Hasil akhir dari spermatogenesis yaitu 4 sel
sperma fungsional haploid (n).
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur atau ovum dari sel induk aitu
ogonium yang terjadi di dalam ovarium. Hasil akhir dari oogenesis yaitu 1 sel ovum
fungsional (n) dan 3 sel badan polar yang mengalami degenerasi.
Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan mikrospora atau serbuk sari yang
terjadi pada kantong sari (anter). Hasil akhir berupa buluh serbuk sari dengan 3 inti (2
inti generatif dan 1 inti vegetatif).
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan megaspora yang terjadi dalam bakal
buah (ovarium). Hasil akhir berupa kantong embrio (megagametofit) degan 8 inti (1
ovum, 2 sinergid, 2 nukleus polar, dan 3 antipoda).