Page 24 - EKONOMETRIKA. ASUMSI KLASIK
P. 24
C. Indikasi Mutikolineritas
Kondisi terjadinya multikolineritas ditunjukkan dengan berbagai informasi
berikut:
Nilai R2 Tinggi Tetapi Hanya Sedikit Variabel Independen yang Signifikan
Kolinearitas seringkali dapat diduga jika nilai R2 cukup tinggi (katakana antara 0,8
sampai 1,0) dan kalau koefisien korelasi sederhana (zero order coefficient od
correlation) juga tinggi. Akan tetapi, tidak satupun atau sedikit sekali koefisien
regresi parsial yang signifikan secara individe kalau dilakukan uji t (t test),
maksudnya hipotesis nol bahwa koefisien regresiparsial sam dengan nol hampir
semuanya diterima. Jadi, secara individu tidak mempunyai pengaruh terhadap
variabel tidak bebas Y.
Apabila nilai R2 tinggi, ini berarti bahwa uji F melalui analisis varian, pada
umumnya akan menolak hipotesis nol yang mengatakan bahwa secara simultan,
bersama-sama, seluruh koefisien regresi parsial nilainya nol (H0 : B2 = B3 = … Bi
= … Bk = 0). 2. Dengan menghitung koefisien korelasi antarvariabel independen.
Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat multikolinearitas,
sebaliknya jika koefisien antarvariabel independen (X) itu koefisiennya tinggi (8,0
– 1,0) maka diduga terdapat multikolinieritas.
16