Page 40 - Bismillah Bahan Ajar Bu Ernawati
P. 40
36
Rakyat : “Apa modal kita”?
Penjual ikan : “Ya berjuang dengan segenap Jiwa dan raga..(membusungkan
dada)
Rakyat : “Ah teorimu bagus sekali lebih baik saya bergabung bersama
belanda dan hidunku akan aman”.
Penjual ikan : “Wahai saudraku, aku lebih memilih mati daripada mengkhianati
Puang kita, beliau sudah sangat banyak berkorban untuk
rakyatnya.
Rakyat : “Mati..? wah ternyata kamu sudah bosan hidup, tak ingin
menikmati surga dunia rupanya”.
Penjual ikan : “Hidup dan kehidupan adalah penjara maka dengan matilah kita
lepas dari penjara itu faham???dan menurutku mati melawan
kejahatan lebih mulia daripada hidup bersama
pengkhianat”.(tanpa disadari Belanda dan antek-anteknya)
Adegan 3
Belanda : “Ingat kopral, bunuh dan tembak mati saja orang yang berani
melawanku siapapun itu, tetapi kalau dia perempuan cantik
sisakan untukku ha ha ha”!
Kopral : “Tentu tentu saja kapten,aku mengabdi hanya untuk kapten”.
Kapten : “Bagus.wilayah mandar ini tidak akan sulit saya kuasai rakyatnya
tetapi yang menjadi bebanku hanyalah perempuan itu
Kopral : “Andi Depu kapten”??? (memperbaiki songkoknya berlagak sok
tahu)
Kapten : “Ya siapa lagi!! Perermpuan itu akan menjadi musuh besar kita
untuk menguasai wilayah tanah Mandar ini, saya ingin berunding
dengannya, katakan bahwa kita bisa bekerja sama tanpa adanya
pertumpahan darah, tetapi berikan ancaman bahwa siapapun yang
menentangku akan dihabisi hahaha”!
Kopral : “Apa yang engkau jual? Ayo katakan cepat! Jangan membuatku
untuk segera menembakmu...” (menodongkan senjata dikepala
penjual ikan)
Penjual ikan : (Bernada takut) “Ya bau Tuan”.
Kopral : “Bau kapten..”
Kapten : “Apa kau bilang saya bau”???? (marah)
Kopral : “Ikan kapten, ikan...”!
Kapten : “Tidak ada yang berani melawanku, siapa yang berani,tak segan-
segan kumenembaknya,haha...”.
Penjual ikan : (Naik darah dan marah) “Tuan tidak bisa semena-menaya
menindas kami biadab!!!! Tidak berperikemanusiaan”!!
Kapten : (Marah). “Kopral… Bunuh dia! Orang ini telah lancang”!
Kopral : “Melo' matea???? Andung towandatu 'u tega". (pura-pura
menodongkan senjata,) ayo berlutut minta maaf kemudian kamu
diampuni”!
Kapten : “Tembak saja”!!
Kopral : (memutar otak) “Maafkan saja kapten, kan dia hisa dia jadikan
antek-antek kita bagaimana Kapten??? (penuh harap)
Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar
36