Page 15 - E-Modul Pelatihan Pengurus Koperasi
P. 15
c. Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia
1. Zaman Belanda
Pada tahun 1908 Rden Seotomi melalui Budi Utomo berusaha
mengembangkan koperasi rumah tangga tetapi kurang berhasil karena dukungan
dari masyarakat sangat rendah. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat akan
manfaat koperasi masih sangat rendah. Kemudaia sekitar tahun 1913, serikat
dagang islam yang kemudian menjasi serikat islam, memperlopori berdirinya
beberapa jenis koperasi industri kecil dan kerajinan, namun juga tidak bisa
bertahan lama. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan,
kurangnya penyuluhan masyarakat, dan miskinnya pemimpin koperasi pada saat
itu.
Setelah itu, perkembangan koperasi di Indonesia menunjukkan tanda-tanda
yang menggembirikan. Study Club 1928, sebagai kelompok intelektual Indonesia
sangat menyadari peranan koperasi sebagai salah satu alat perjuangan bangsa.
Pada tahun 1939, koperasi di Indonesia tumbuh pesat, mencapai 1712 buah, dan
terdaftar sebanyak 172 buah dan anggota sekitar 14.134 orang.
2. Zaman Jepang
Pada masa Jepang ini usaha-usaha koperasi di Indonesia di sesuaikan dengan
asas-asas kemiliteran, usaha koperasi di Inonedia dibatasi hanya pada kepentinga
perang Asia Timur Raya yang dikorbankan oleh Jepang. Akibta perkumpulan
koperasi yang berdiri berdaasarkan peraturan Belanda hasrus mendapatkan
persetujuan ulang dari Suchokan. Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah
Jepang menetapkan suatu kebijakan pemisahan urusan kopersi dengan urusan
perekonomian.Fungsi koperasi dalam periode ini benar-benar hanya sebagai alat
untuk mendistribusikan bahan-bahan kebuthan pokok untuk kepentingan perang
Jepang dan bukan untuk kepentingan rakyat.
10