Page 55 - E-Modul Pelatihan Pengurus Koperasi
P. 55
(4) Koperasi tidak dalam proses hukum karena pelanggaran
kepatuhan koperasi dan berakibat kepada tindakan pidana.
b) Signifikansi tindak lanjut atas temuan pelanggaran
Signifikansi tindak lanjut atas temuan pelanggaran terbagi menjadi
4(empat) sub indikator yaitu, (1) Ada evaluasi atas temuan
pelanggaran sebelumnya; (2) Temuan pelanggaran ditindaklanjuti
untuk perbaikan; (3) Tidak terdapat pelanggaran berulang atas
pelanggaran sebelumnya; (4) Terdapat penurunan frekuensi
pelanggaran.
Untuk setiap jawaban sub indikator akan bernilai 1 atau 0. Kemudian
jawaban dari sub indikator ini akan dijumlah dan dibagi berdasarkan
banyaknya jumlah sub indikator. Hasil dari pembagian ini akan
menghasilkan rasio, jika hasil rasio lebih kecil sama dengan 100 dan di
atas 75 maka mendapatkan nilai 1, setiap penurunan 25 % maka nilai akan
ditambahkan 1. Apabila koperasi mendapatkan nilai 1 maka akan
mendapatkan skor 4, jika koperasi mendapatkan nilai 2 maka akan
mendapatkan skor 3, jika koperasi mendapatkan nilai 3 maka akan
mendapatkan skor 2 dan jika koperasi mendapatkan nilai 4 maka akan
mendapatkan skor 1. Sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 2.24 Penetapan rasio, nilai, kategori dan skor Risiko Kepatuhan
Rasio (%) Nilai Kategori Skor
76 < X ≤ 100 1 Sehat 4
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat 3
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat 2
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat 1
Sumber : Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian No.15 Tahun
2021
4) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terbagi menjadi 3 (tiga) indikator yaitu sebagai berikut :
50