Page 41 - E-Modul Sistem Reproduksi
P. 41

Gambar 12. Proses Fertilisasi. (a) gambaran skematik sperma yang mengelilingi ovum. (b) foto
                       mikroskop elektron sebuah spermatozoa dengan membran akrosom yang telah rusak dan enzim
                       akrosom yang dibebaskan (warna merah).
                       Sumber: Sherwood, 2011
                 Proses fertilisasi juga dipengaruhi oleh adanya proses transpor sperma ke dalam tuba

             fallopi.  Setelah  diendapkan  di  vagina  saat  ejakulasi,  sperma  harus  berjalan  melewati
             kanalis servikalis, lalu uterus, dan kemudian sampai pada ke ovum, di sepertiga atas tuba
             fallopi. Ekor sperma digunakan untuk bergerak. Untuk membuahi sebuah ovum, sperma
             mula-mula harus melewati korona radiata dan zona pelusida yang mengelilingi sel telur

             (lihat gambar 12). Sperma dapat menempus zona pelusida hanya setelah berikatan dengan
             reseptor spesifik di permukaan lapisan ini. Pengikatan molekul sperma dan ovum melalui
             fertilin.

                   Fertilin  merupakan  suatu  protein  yang  terdapat  dalam  membran  plasma  sperma,
             berikatan dengan integrin dari ovum. Sperma yang dapat berikatan dengan reseptor ovum
             dan menembusnya adalah sperma yang berasal dari spesies yang sama. Sperma pertama
             yang dapat mencapai ovum ini sendiri berfusi dengan membran plasma ovum (sebenarnya
             suatu  oosit  sekunder).  Memicu  suatu  perubahan  kimiawi  membran  yang  mengelilingi

             ovum  sehingga  lapisan  luar  ini  tidak  dapat  di  tempus  oleh  sperma  lain.  Fenomena  ini
             dikenal sebagai hambatan terhadap polispermia (“banyak sperma”).










                                                          35
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46