Page 94 - SKI_MTs_KELAS_IX_KSKK_2020_CompressPdf
P. 94

2)  Reuneuh Mundingeun (upacara untuk perempuan yang mengandung lebih dari 9

                         bulan, tetapi belum melahirkan juga)

                      3)  Tembuni  (upacara  mengubur  tembuni  (placenta)  yang  sudah  dibersihkan,  bisa
                         dikuburkan  di  halaman/area  di  sekitar  rumah  ataupun  dihanyutkan  ke  sungai

                         disertai pembacaan doa agar bayi itu selamat dan kelak berbahagia)
                      4)  Gusaran  (budaya  meratakan  gigi  anak  perempuan  dengan  alat  khusus  disertai

                         pembacaan doa dan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.)
                      5)  Sunatan/Khitanan  (kegiatan  ini  dilakukan  dengan  maksud  agar  alat  vital  anak

                         bersih dari najis)

                      6)  Cucurak  (memasak  makanan  yang  berbeda-beda,  kemudian  dikumpulkan  di
                         masjid terdekat untuk dibagikan dan dimakan bersama)

                  d.  Kearifan Lokal di Melayu

                       1)   Petang Megang (budaya masyarakat Melayu yang dilaksanakan di Sungai Siak
                           dengan  berziarah  ke  berbagai  makam  pemuka  agama  dan tokoh-tokoh  penting

                           Riau)

                       2)   Balimau  Kasai  (upacara  tradisional  untuk  menyambut  bulan  suci  Ramadhan
                           sebagai simbol penyucian dan pembersihan diri)

                       3)   Tahlil Jamak atau Kenduri Ruwah (tahlil jamak berupa dzikir dan doa untuk
                           para arwah orang tua atau sesama muslim serta kenduri dengan sajian menu yang

                           bersumber dari sumbangan sukarela warga)
                       4)   Barzanji  (pembacaan  Barzanji  diiringi  penggunaan  alat  musik  modern  agar

                           masyarakat  Melayu  Islam  dapat  mengambil  pelajaran  dari  kehidupan  Nabi

                           Muhammad Saw.)
                  e.   Kearifan Lokal di Bugis

                       1)   Upacara Ammateang (upacara masyarakat Bugis saat seseorang di dalam suatu
                           kampung  meninggal  dunia,  di  mana  pelayat  yang  hadir  biasanya  membawa

                           sumbangan atau amplop kepada keluarga yang ditinggalkan)

                       2)   Mabbarasanji/Barzanji/Barazanji (budaya masyarakat Bugis yang mengandung
                           estetika  tinggi  dan  kesakralan  serta  dibagi-bagi  dalam  banyak  jenis,  seperti

                           Barazanji  Bugis  ‘Ada’  Pa’bukkana’;  Barazanji  Bugis  ‘Ri  Tampu’na’  Nabitta’;
                           Barazanji Bugis ‘Ajjajingenna’; dan lain-lain)

                  f.   Kearifan Lokal di Minang

                       1)   Salawat  Dulang  (cerita  memuji  Nabi  Muhammad  Saw.  atau  berhubungan
                           dengan persoalan agama Islam diiringi irama bunyi ketukan jari pada dulang atau

                           piring logam besar [memperingati hari-hari besar agama Islam dan alek nagari])


                  78 Sejarah Kebdayaan Islam MTs Kelas IX
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99