Page 78 - E-Book Akuntansi Keuangan Kelas XII Materi Aset Tetap Berwujud
P. 78
b) Tambahan uang tunai Rp 53.000.000,00
(timbul laba Rp 5.000.000,00)
Keterangan Debit Kredit
Tanah Rp 190.000.000,00
Akumulasi depresiasi - Rp 60.000.000,00
Truk
Laba pertukaran Rp 5.000.000,00
kendaraan
Truk Rp 120.000.000,00
Kas Rp 125.000.000,00
4. Konversi Terpaksa
Adakalanya penghentian penggunaan aset tetap terjadi kerusakan
berat akibat peristiwa tak terduga seperti pencurian, kebakaran, gempa
bumi, banjir, dan lainnya. Penghentian pemakaian yang disebabkan oleh
jenis-jenis kejadian yang tidak dapat dikendalikan seperti ini digolongkan
sebagai konversi terpaksa. Beberapa dari peristiwa ini merupakan risiko
yang dapat diasuransikan dan terjadinya peristiwa tersebut menghasilkan
ganti rugi dari perusahaan asuransi. Jika ganti rugi lebih besar daripada
nilai buku aset yang telah rusak, maka keuntungan harus diakui pada saat
pembukuan. Begitu pula sebaliknya.
Jika kerugian tidak dapat diasuransikan atau perusahaan lalai akan
asuransi kekayaannya, maka nilai buku yang tersisa dari aset tersebut
harus dicatat sebagai kerugian. Keuntungan atas pelepasan aset tetap
harus dilaporkan dalam “pendapatan dan beban lain-lain” pada laporan
laba rugi dan bukan sebagai pendapatan. Jika ada keterlambatan dalam
pembayaran ganti rugi, maka piutang akan dicatat pada harga yang setara
kas. IFRS mensyaratkan bahwa keuntungan atau kerugian harus
dilaporkan dalam situasi ini karena konversi dipandang sebagai dua
transaksi, yaitu pelepasan dan peristiwa setelahnya.
Karena kejadian-kejadian yang tidak biasa dan jarang terjadi, maka
keuntungan dan kerugian yang direalisasi seringkali dicatat sebagai pos
luar biasa. Jika besar kemungkinan bahwa kejadian-kejadian yang tidak
biasa itu akan berulang, seperti pabrik dibangun di daerah rendah yang
sering mengalami banjir, maka keuntungan atau kerugiannya dapat
digolongkan sebagai pos biasa.
67