Page 74 - E-Book Akuntansi Keuangan Kelas XII Materi Aset Tetap Berwujud
P. 74
3. Ditukar dengan Aset Lain
Adakalanya aset tetap yang belum habis umur ekonomisnya ditukar
dengan aset tetap yang baru. Kekurangan dari harga aset tetap yang baru
yaitu dibayar dengan uang tunai, biasa disebut dengan “tukar tambah”.
Jadi, aset tetap yang lama digunakan untuk membayar harga aset tetap
yang baru, baik seluruhnya atau sebagain, dan kekurangannya dibayar
secara tunai.
Jika terjadi pertukaran aset tetap, aturan umum yang harus diikuti,
yaitu:
• Harga perolehan aset tetap (baru) yang diterima adalah harga
pasar/nilai wajar aset tetap (lama) yang diserahkan ditambah dengan
kas yang dibayarkan.
• Laba atau rugi pertukaran adalah selisih antara harga pasar/nilai wajar
dengan nilai buku aset tetap yang diserahkan.
Pembicaraan mengenai masalah laba atau rugi pertukaran akan
dipisahkan menjadi dua, yaitu pertukaran aset tetap yang sejenis dan
pertukaran aset tetap yang tidak sejenis. Dalam PSAK 16, pertukaran aset
tetap sejenis diatur untuk tidak mengakui adanya keuntungan atau
kerugian, dan biaya atau harga perolehan aset tetap baru berupa jumlah
yang tercatat dari aset tetap yang telah dilepaskan sebelumnya.
a. Pertukaran Aset Tetap yang Sejenis
Pertukaran yang dilakukan antara aset yang sejenis dan
berfungsi sama. Dalam pertukaran aset tetap dengan aset tetap
lainnya yang sejenis, maka laba atas pertukaran tidak diakui,
sedangkan jika rugi atas pertukaran tersebut harus diakui (prinsip
konservatisme).
Dalam melakukan pertukaran dengan aset tetap yang sejenis dan
terdapat selisih nilai wajar maka nilai wajar aset yang baru ditetapkan
sebesar nilai buku aset yang dilepaskan. Sebaliknya, jika nilai buku
aset yang dilepaskan lebih tinggi dari nilai wajar aset yang diterima
maka nilai buku aset yang diserahkan harus diturunkan dan nilai baru
sesudah penurunan digunakan sebagai nilai wajar aset yang diterima.
Jika saat transaksi pertukaran tersebut perusahaan harus
membayar uang dalam jumlah tertentu maka harga perolehan dari
aset yang diterima sama dengan nilai buku aset yang dilepaskan
ditambah dengan uang yang dibayarkan. Sebaliknya, jika perusahaan
menerima uang dalam transaksi petukaran tersebut maka harga
perolehan aset yang diterima sebesar nilai buku aset yang telah
dilepaskan dan dikurangi dengan uang yang telah diterima.
Contoh
PT Swakarya memiliki kendaraan berupa mobil sebagai aset tetap yang
dibeli pada bulan Januari 2017 seharga Rp 70.000.000,00. Sampai
dengan 31 Desember 2018, mobil tersebut telah disusutkan Rp
35.000.000,00. Pada tanggal 8 Januari 2019 ditukar dengan mobil baru
yang sejenis dengan harga Rp 100.000.000,00. Maka hitunglah rugi/laba
63