Page 25 - E-Modul Invertebrata
P. 25
A. Porifera
Porifera berasal dari bahasa latin porus artinya pori dan fer artinya membawa
yang berarti hewan berpori-pori atau dikenal dengan hewan berspons. Filum porifera
atau dikenal dengan nama spons merupakan hewan yang bersel banyak (metazoa)
paling sederhana atau primitif. Dikatakan demikian, karena kumpulan sel-selnya
belum terorganisir dengan baik dan belum mempunyai jaringan atau organ sejati.
Porifera tergolong hewan, namun kemampuan geraknya sangat kecil dan hidupnya
bersifat menetap.
Awal mulanya porifera dianggap sebagai sejenis tumbuhan. Tetapi pada tahun
1765 porifera dinyatakan sebagai hewan setelah ditemukan terdapat aliran air yang
terjadi didalam tubuh porifera tersebut. Dari 10.000 spesies porifera sebagian besar
hidup di laut dan yang hidup di air tawar hanya 159 spesies. Umumnya porifera dapat
ditemukan di perairan jernih, dangkal dan menempel di substrat. Beberapa jenis
lainnya menetap di dasar perairan yang berpasir atau berlumpur.
B. Karakteristik Porifera
Porifera memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
1. Organisme multiseluler primitif.
2. Habitat di perairan, umumnya lautan dan sebagian di perairan tawar.
3. Memiliki bentuk tubuh seperti tabung atau vas bunga, bentuknya asimetris dan
bervariasi.
4. Permukaan tubuhnya berpori (ostia) dan ada bukaan yang paling besar di
bagian atas (osculum). Selain itu mereka tidak memiliki rongga sejati, yaitu
tidak bisa dibedakan antara organ-organnya, seperti mata, hidung dan telinga.
Itulah mengapa Porifera bersifat parazoa.
5. Karena tidak memiliki rongga sejati atau jaringan tubuh, maka Porifera tidak
memiliki sistem saraf, pencernaan dan pernapasan. Sistem di dalam tubuhnya
bekerja hanya melalui aliran atau saluran air yang keluar-masuk lewat pori-
pori tubuhnya.
6. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.
7. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan sedenter (menetap).
8. Memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askon, sikon dan leukon.
10