Page 15 - E-MODUL S. PERNAPASAN MANUSIA (INK DAN PBL)
P. 15

KESESUAIAN KONSEP TENTANG OKSIGEN BERDASARKAN AL QUR’AN DAN SAINS


               Jauh sebelum ilmu sains mengungkap konsepsi tentang oksigen, Al-Qur’an telah lebih
               dahulu membahasnya tetapi dengan sebuah isyarat ilmiah.

               Jadi,  peran  dari  ilmu  pengetahuan  (sains)    menurut  islam  sebenarnya  adalah  untuk
               mengakaji,  mendalami,  menganalisis,  serta  menjawab  isyarat-isyarat  ilmiah  yang  ada
               didalam al qur’an menjadi suatu ILMU yang tak lain untuk mengabadikan kebenaran-
               Nya melalui al qur’an sehingga dengan mempelajarinya keimanan kita akan bertambah.


               WUJUD  INTEGRASI  NILAI  KEISLAMAN  YANG  DITANAMKAN  MELALUI  SUDUT
               PANDANG AGAMA DAN SAINS?

               Istilah  integrasi  menurut  KBBI  (Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia)  adalah  suatu
               pembauran yang menyebabkan suatu kesatuan yang utuh/bulat. Pada konteks integrasi
               antara agama dan sains, integrasi diartikan sebagai upaya agama dalam mengasimilasi
               (memadukan)  metode  sains,  khususnya  dalam  mengkritisi  beragam  temuan  baru
               berdasarkan konteks  teori-teori ilmiah tanpa mengubah teori-teori lama yang sudah
               ada.
                   Seorang  teolog  kristen  John  F.  Haught  dan  fisikawan  muslim  Mehdi  Golshani
               keduanya  menyatakan  bahwa  agama  dapat  menjadi  dasar  untuk  kerja  sains,  karena
               dilihat  dari  dimensi  keagamaan,  setiap  agama  mempunyai  kitab  suci  yang  dijadikan
               pedoman  dalam  hidup,  didalamnya  terkandung  pula  isyarat-isyarat  ilmiah  yang
               memberikan  ruang  manusia  untuk  berpikir  dan  mengembangkan.  Sebagai  kontribusi
               manusia untuk mengembangkan ilmu  pengetahuan yang sejalan  dengan dasar acuan,
               hal itu bisa ditempuh dengan cara mengintegrasikan studi keilmuan agama dan sains.
                    Integrasi pada QS. Al an’am ayat 125 bisa digambarkan melalui 2 bentuk integrasi
               menurut Ian G. Barbour yang terdiri dari:
               1.  Integrasi teologi alam  (Theology of nature) yakni mengakui eksistensi tuhan yang
                   didukung  dengan  bukti  tentang  desain  alam  yang  mengarahkan  kita  akan  adanya
                   keberadaan tuhan. Konsep integrasi tersebut jika ditorehkan dalam nilai keislaman
                   mengarah  pada  hubungan  manusia  dengan  Allah  yang  harus  selalu  diperkuat
                   melalui pengembangan isyarat-isyarat ilmiah yang masih perlu dikaji berdasarkan
                   kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
               2.  Integrasi  teologi natural  (Natural   theology) yakni adanya teori ilmiah yang dapat
                   memberikan pengaruh yang kuat atas perumusan doktrin-doktrin tertentu. Dalam
                   penerapannya, Melalui isyarah-isyarah ilmiah yang ada di Al Qur’an mampu menjadi
                   sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

                   Dalam hubungan integratif, baik sains dan agama keduanya mengakui adanya suatu
               wawasan yang lebih besar mencakup keduanya sehingga bisa bekerjasama secara aktif
               bahkan sains bisa meningkatkan keyakinan umat beragama dengan memberikan bukti
               ilmiah.








                                                         13
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20