Page 32 - E-MODUL S. PERNAPASAN MANUSIA (INK DAN PBL)
P. 32

ironis, disamping bahaya merokok bagi kesehatan yang tinggi, diimbangi pula dengan
               banyaknya perokok yang semakin meningkat.
                   Dilihat  dari  segi  kesehatan  pernapasan  manusia,  perilaku  merokok  menyumbang
               87% penyebab kematian akibat kanker paru-paru. Merokok mampu menghambat kerja
               paru-paru  normal,    karena  sifat  hemoglobin  lebih  mudah  mengikat  karbondioksida
               membentuk  karboksihemoglobin  daripada  mengikat  oksigen.  perokok  aktif  dan
               perokok  pasif  dapat  mengakibatkan  paru-parunya  lebih  banyak    mengandung  CO
               dibandingkan oksigen, sehingga kadar oksigen dalam darah kurang lebih 15% daripada
               kadar oksigen normal. Berikut ini reaksinya:

                        O2 + Hb ⇄ HbO2
                       CO + Hb ⇄ HbCO
                   Berikut ini gangguan pernapasan yang disebabkan akibat merokok

                   1.  Bronkitis  (radang  cabang  tenggorok).  Gejala  yang  timbul  pada  gangguan  ini
                       berupa  batuk.  Batuk  mengindikasikan  bahwa  paru-paru  tidak  mampu

                       menyekresikan mukus yang ada di bronkiolus secara normal. Mukus yaitu cairan
                       lengket/lendir  yang  terdapat  di  dalam  tabung  bronchial  di  paru-paru.  Batuk
                       tersebut  terjadi  karena  mukus  menangkap  partikel-partikel  kotoran  yang  ada
                       pada  udara  yang  dihirup  agar  tidak  menyumbat  paru-paru.  Mukus  membawa
                       kotoran bergerak melalui tabung bronchial dengan bantuan silia. Silia membantu
                       pergerakan  mukus  keluar  dari  paru-paru  menuju  tenggorokan.  Asap  rokok
                       menimbulkan gerakan silia menjadi lambat dan dalam jangka waktu yang lama
                       menyebabkan  perokok  harus  sering  mengeluarkan  mukus  dengan  cara  batuk.
                       Ketika hal tersebut terjadi terus menerus menyebabkan kerja sistem pernapasan
                       menjadi terhambat, dan perokok rentan menderita radang paru-paru/ bronkitis.

























                                  Gambar 17. Perbedaan Bronkus Normal dan Tidak Normal.
                                                      Sumber: Chalik R. 2016










                                                              30
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37