Page 18 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 18

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



                 Menurut Ibnu Khaldun,  hadharah atau peradaban adalah puncak peradaban
              sedangkan  badawah  atau  nomadik  atau  pola  hidup  yang  berpindah-pimdah
              merupakan asal-muasal peradaban  yang  muncul  lebih dahulu dibandingkan
              hadharah. Ibnu Khaldun mendefinisikan peradaban sebagai ‘suatu kondisi yang
              merupakan hasil dari suatu adat dan melebihi batas dari kondisi yang dibutuhkan
              atas suatu peradaban’. Batasan ini bisa memiliki konteks yang berbeda sesuai dengan

              perbedaan yang tidak terbatas dalam kemakmuran serta sedikit banyaknya bangsa-
              bangsa (Mahasnah 2016: 11). Adapun Arnold Toynbee berpendapat bahwa peradaban
              merupakan hasil aktivitas manusia di ranah sosial dan moral yang merupakan gerakan
              yang terus maju dan bukan realita yang statis dan kaku. Peradaban adalah perjalanan
              kehidupan yang terus berlangsung (Mahasnah 2016: 12).

                 Adapun pengertian Islam secara etimologi berasal dari kata as-salamu yang
              berarti  ‘ketundukan’  (as-salam) dan ‘kepatuhan’ (al-istislam). Adapun  definisi
              Islam  secara syara’ adalah  meng-Esakan Allah  SWT dengan cara tunduk  dan
              patuh kepada-Nya, keikhlasan hati, serta iman dan percaya kepada dasar-dasar

              agama yang datang dari sisi-Nya yaitu agama para Rasul yang dimulai dari Nabi
              Adam hingga risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang merupakan
              penutup  dari agama-agama  samawi. Islam merupakan  agama  tauhid yang
              mengatur urusan materi dan spiritual yang menyeimbangkan antara kebutuhan
              hidup di dunia dengan tuntutan kehidupan di akhirat kelak (Mahasnah 2016: 20).

                 Sejarah  peradaban  Islam  di  Sulawesi  Selatan  bermula dari  munculnya
              Kedatuan Luwu yangmenerima Islam sebagai agama kerajaan pada awal abad
              ke-17.  Setelah Kedatuan  Luwu yang  merupakan  kerajaan tertua dan paling
              disegani menjadi kerajaan Islam, kerajaan kembar Gowa-Tallo yang terkuat dan

              paling berpengaruh di Sulawesi Selatan pada masa itu mengikuti jejak Kedatuan
              Luwu menjadi kerajaan Islam. Sejak saat itu pengaruh dan penyebaran Islam di
              sebagian  besar wilayah tersebut  berlangsung  sepanjang satu dasawarsa  baik
              dilakukan secara damai maupun dengan peperangan.

                 Sementara itu, Luwu merupakan sebuah kerajaan yang terletak di Provinsi
              Sulawesi Selatan. Kerajaan Luwu sering disebut Kedatuan Luwu karena penguasa
              kerajaan itu menggunakan gelar Datu atau  Pajung. Luwu dianggap sebagai
              kerajaan tertua di Sulawesi Selatan berdasarkan catatan naskah-naskah lokal yang
              menyatakan hal tersebut. Raja Luwu juga dianggap sebagai moyang dari raja-raja

              di Sulawesi Selatan sehingga dalam naskah tradisional dinyatakan bahwa “Luwu
                                               2
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23