Page 61 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 61
jiwa. lni berarti setiap km, rata-rata akan dihuni 9 orang saja.
Memang sebagian besar tanah dan hutan daerah Bengkulu waktu
itu belum banyak dimasuki atau dikelola oleh manusia. Penge-
lompokan penduduk terdapatdi sekitar kota, dusun, dan talang
yang tersebar d~kat teluk dan pelabuhan, sepanjang jalan raya
tertentu, di kaki-kaki bukit dan gunung, serta tidak jauh dari
muara sungai dan sungai. Kelambatan pertumbuhan dan per-
kembangan penduduk dapat dicari dalam permasalahan di bi-
dang pendapatan (ekonomi), pendidikan, terutama di bidang
perawatan kesehatan. Kekurangan gizi dan perawatan kesehatan
ini sebagai penyebab banyaknya jumlah manusia yang mening-
gal dalam usia anak-anak dan usia tua. Dalam tahun 1930
penduduk daerah Bengkulu berjumlah 292.551 jiwa terdiri
atas pen9uduk lelaki 151,34 2 jiwa dan penduduk wanita 141.
209 jiwa.
Di samping itu dalam jumlah yang tidak banyak penda-
tang-pendatang dari daerah lain seperti dari Padang, J awa, Bali,
Sunda, Bugis, Ambon, Palembang menetap dan berkampung
pula di daerah tersebut. Mereka datang ke Bengkulu dengan ber-
bagai motifasi dan profesi. Ada yang datang sebagai pedagang,
tetapi ada juga yang datang sebagai transmigran (Bengkulu
Utara) dan kuli bangsa lnggeris atau Belanda. Keserasian mereka
tinggal di daerah Bengkulu mendorong mereka membaur dan
berasimilasi dengan penduduk pribumi seperti yang tersebut
pada halaman terdahulu, sehingga melahirkan keturunan-ketu-
runan baru. Selain itu orang-orang Cina yang menetap sebagai
pedagang turut menambahjumlah penduduk daerah.
Orang-orang Cina umumnya tinggal di kota dan sebagian
kecil hidup sebagai petani kebun. la tergolong orang-orang yang
kaya. Tanah-tanah rakyat di bilangan kota terutama di Bengku-
lu banyak dibelinya dengan harga yang tidak mahal, sebagai
penebus hutang yang tak terbayar oleh penduduk pribumi.
· 'Namun sangat sedikit sekali jumlah mereka yang kawin dengan
penduduk pribumi. Keadaan seperti ini · sama pula halnya
52