Page 19 - sistem sirkulasi
P. 19

PENGGOLONGAN DARAH



           Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen
   warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
   protein  pada  permukaan  membran  sel  darah  merah  tersebut.  Permukaan  eritrosit  memiliki  molekul  yang  disebut
   antigen dan dalam plasma terdapat molekul yang disebut antibodi. Antibodi sangat spesifik, yang berarti bahwa setiap
   antibodi dapat menggabungkan hanya dengan antigen tertentu. Ketika antibodi dalam plasma mengikat ke antigen di

   permukaan  sel  eritrosit  maka  akan  terbentuk  jembatan  molekuler  yang  menghubungkan  sel-sel  eritrosit.  Akibatnya
   terjadi aglutinasi atau menggumpal. Kombinasi antibodi dengan antigen juga dapat menyebabkan reaksi hemolisis.
   Karena kombinasi antigen-antibodi dapat menyebabkan aglutinasi, antigen sering disebut agglutinogen dan antibodi

   disebut aglutinin  Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
   darahnya. Antigen adalah zat berupa protein atau polisakarida yang memicu respon kekebalan dalam tubuh.
          Ada 2 jenis penggolongan darah yang paling penting yaitu penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).

        Penggolongan darah sistem ABO

          Penggolongan darah sistem ABO didasarkan pada ada atau tidaknya dua antigen pada permukaan eritrosit,
      yaitu antigen A dan antigen B. Seperti semua antigen, antigen pada eritrosit merupakan sifat yang diturunkan dan
      tetap tidak berubah dari lahir sampai meninggal. Golongan darah ABO dibagi menjadi empat jenis kemungkinan,

      yaitu A, B, AB, dan O.
                      Tabel 1. Antigen dan Antibodi dalam golongan darah tipe ABO











































                 Gambar 20. Karakteristik Antigen dan Antibodi dalam Golongan Darah ABO
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24