Page 45 - modul fixx
P. 45
d. Tanda bukti penerimaan uang Negara dari kas Negara, Kas Pemerintah Daerah, dan
bank;
e. Kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk penerimaan lainnya yang dapat disamakan
dengan itu dari Kas Negara, Kas Pemerintahan Daerah dan bank
f. Tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern organisasi
g. Dokumen yang menyebutkan tabungan, pembayaran uang tabungan kepada penabung
oleh bank, koperasi, dan badan lainnya yang bergerak di bidang tersebut
C. ATURAN BEA METERAI 2021
Per 1 Januari 2021 pemerintah memberlakukan tarif bea meterai baru menjadi
tarif tunggal, yaitu senilai Rp10.000 per lembar. Namun, sepanjang tahun 2021 ini
meterai Rp3.000 dan Rp6.000 masih bisa digunakan sambil menunggu materai Rp10
ribu dirilis pemerintah.
Hal itu telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang
Bea Materai. “Materai Rp3 ribu dan Rp6 ribu masih bisa digunakan tetapi dengan
minimal nilai Rp9.000 hingga akhir 2021,”. Ada tiga cara penggunaan materai sesuai
dengan aturan baru, yaitu kombinasi materai Rp6.000 plus Rp6.000, kemudian Rp6.000
plus Rp3.000, atau Rp3.000 sebanyak tiga lembar. Pada masa transisi ini, masyarakat
bisa memanfaatkan materai yang lama yang masih beredar sembari menunggu
keluarnya materai Rp10.000. Materai Rp10.000 sendiri saat ini masih dalam tahap
persiapan yang akan segera diselesaikan.
Sedangkan rincian dokumen yang terkena bea meterai Rp. 10.000 Merujuk pada
UU Nomor 10 Tahun 2020, bea materai Rp 10.000 dikenakan atas beberapa dokumen
yang meliputi:
• Surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang
sejenis, beserta rangkapnya;
• Akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya;
• Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah beserta salinan dan kutipannya;
• Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apapun;
• Dokumen transaksi surat berharga, termasuk Dokumen transaksi kontrak
berjangka, dengan nama dan dalam bentuk apa pun;
• Dokumen lelang yang berupa kutipan risalah lelang, minuta risalah lelang,
salinan risalah lelang, dan grosse risalah lelang;
41