Page 11 - KON_B_KELOMPOK 5
P. 11

10









             2.1.3. Gaya Komunikasi yang Berbeda - beda


                   Konflik  sering  terjadi  karena  kita  tidak  menyadari  bahwa  kita
         memiliki  gaya  komunikasi  yang  berbeda,  yang  berlaku  bahwa  kita

         berbicara  bahasa  yang  berbeda.  Berikut  merupakan  4  gaya

         komunikasi yaitu,
               Gaya komunikasi fungsional dan langsung & Giat, Persuasif,

               dan tegas:

                         Dimana  tipikal  orang  yang  menyelesaikan  sesuatu  dengan
               cepat dan efisien, tidak suka apabila waktunya terbuang sia – sia

               atau  Ketika  membutuhkan  waktu  lama  untuk  menyelesaikan

               sesuatu. Tidak ingin mudah tertipu atau tidak pernah ragu – ragu.

               Orang  dengan  kepribadian  ini  biasanya  tidak  menahan  diri  dan
               langsung  melakukan  sesuatu  ke  intinya.    Dia  ingin  orang  lain

               langsung, menentukan, untuk langsung ke titik dan menjadi hasil

               yang  terfokus.  Dia  menghormati  orang-orang  yang  bertindak

               cepat,  mengambil  risiko  dan  berprestasi  tinggi.  Dia  menghargai
               kesuksesan, kekuatan, dan kecepatan.

               Gaya komunikasi dengan sopan, ramah, dan sensitive:

                         Bagi  seseorang  dengan  kepribadian  seperti  ini  dimana  dia
               cenderung mengambil masalah ke hati namun memiliki sifat suka

               membantu.  Bagi  mereka  yang  memiliki  kepribadian  seperti  ini

               hubungan merupakan hal yang penting, mereka tidak menyukai

               konflik dan berusaha menjaga keharmonisan tim. Sifat nya yang
               lembut dan rendah hati dan suka mengakomodasi. Dia tidak ingin

               terlalu  menuntun  atau  menjadi  seseorang  yang  egois  karena

               takut membuat orang lain kesal, biasanya daripada menyatakan

               ketidaksetujuan  dalam  sebuah  forum  pertemuan  biasanya  dia
               memilih  diam  dan  tidak  mengatakan  apa-apa  dan  menafsirkan

               semua yang dia lakukan sebagai persetujuan.




              Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi Jilid I Versi Bahasa Indonesia, Terj.
             Hadyana
             Pujaatmaka, Benyamin Molan, PT Prenhallindo, Jakarta, 2001, hlm. 50-52.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16