Page 246 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 246

Berkembangnya pendidikan   Islam di  istana-istana raja seolah
                               menjadi  pendorong  munculnya pendidikan    dan  pengajaran  di
                               masyarakat.  Setelah  terbentuknya berbagai  ulama hasil  didikan  dari
                               istana-istana, maka murid-muridnya melakukan pendidikan ke tingkatan
                               yang  lebih  luas,  dengan  dilangsungkannya pendidikan  di  rumah-
                               rumah  ulama untuk masyarakat umum,   khususnya sebagai  tempat
                               pendidikan  dasar,  layaknya kuttâb  di  wilayah  Arab.  Sebagaimana
                               kuttâb  (lembaga pendidikan  dasar di  Arab  sejak masa Rasulullah)
                               yang  biasa mengambil  tempat di  rumah-rumah  ulama,  di  Nusantara
                               pendidikan  dasar berlangsung  di  rumah-rumah  guru.  Pelajaran  yang
                               diberikan terutama membaca al-Qur’an, menghafal ayat-ayat pendek,
                               dan belajar bacaan salat lima waktu. Dan ini diperkirakan sama tuanya
                               dengan kehadiran Islam di wilayah ini.

                                    Di  Nusantara,  masjid-masjid  yang  berada di  pemukiman
                               penduduk yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat menjalankan
                               fungsi pendidikan dan pengajaran untuk masyarakat umum. Di sinilah
                               terjadi  demokratisasi  pendidikan  dalam sejarah  Islam.  Demikianlah
                               yang terjadi di wilayah-wilayah Islam di Nusantara, seperti Malaka dan
                               kemudian Johor, Aceh Darussalam, Minangkabau, Palembang, Demak,
                               Cirebon, Banten, Pajang, Mataram, Gowa-Tallo, Bone, Ternate, Tidore,
                               Banjar, Papua dan lain sebagainya. Bahkan mungkin karena memiliki
                               tingkat otonomi dan kebebasan tertentu, di masjid proses pendidikan
                               dan pengajaran mengalami perkembangan. Tidak jarang di antaranya
                               berkembang   menjadi  sebuah  lembaga pendidikan   yang  cukup
                               kompleks, seperti meunasah di Aceh, surau di Minangkabau, langgar
                               di Kalimantan dan pesantren di Jawa.



                                 Untuk memperdalam tentang     jaringan  keilmuan  ini  kamu
                                 dapat membaca buku   Taufik Abdullah  dan  Adrian  B.  Lapian,
                                 Indonesia   dalam   Arus  Sejarah,  jilid III dan  Sartono
                                 Kartodirdjo. Pengantar  Sejarah  Indonesia  Baru  1500-1900
                                 dari Emporium sampai Empirium.







             238 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251