Page 243 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 243

D.    Jaringan Keilmuan di Nusantara


                 „     Memahami teks


                       Pada bagian ini kamu akan memahami hubungan antara istana
                 sebagai  pusat kekuasaan  dan  pendidikan.  Perkembangan  lembaga
                 pendidikan  dan  pengajaran  di  masjid-masjid  kesultanan  sangat
                 ditentukan  oleh  dukungan  penguasa.  Sultan  bukan  saja mendanai
                 kegiatan-kegiatan masjid, tetapi juga mendatangkan para ulama, baik
                 dari  mancanegara,  terutama Timur Tengah,  maupun  dari  kalangan
                 ulama pribumi  sendiri.  Para ulama yang  kemudian  juga difungsikan
                 sebagai  pejabat-pejabat negara,  bukan  saja memberikan  pengajaran
                 agama Islam di masjid-masjid negara, tetapi juga di istana sultan. Para
                 sultan dan pejabat tinggi rupanya juga menimba ilmu dari para ulama.
                 Seperti  halnya yang  terjadi  di  Kerajaan  Islam Samudera Pasai  dan
                 Kerajaan Malaka.


                       Ketika Kerajaan  Samudera Pasai   mengalami  kemunduran
                 dalam bidang  politik,  tradisi  keilmuannya tetap  berlanjut.  Samudera
                 Pasai terus berfungsi sebagai pusat studi Islam di Nusantara. Namun,
                 ketika Kerajaan  Malaka telah  masuk Islam,  pusat studi  keislaman
                 tidak lagi  hanya dipegang  oleh  Samudera Pasai.  Malaka kemudian
                 juga berkembang sebagai pusat studi Islam di Asia Tenggara, bahkan
                 mungkin dapat dikatakan berhasil menyainginya. Kemajuan ekonomi
                 Kerajaan Malaka telah mengundang banyak ulama dari mancanegara
                 untuk berpartisipasi  dengan  lebih  intensif dalam proses  pendidikan
                 dan pembelajaran agama Islam.

                       Kerajaan  Malaka dengan  giat melaksanakan  pengajian  dan
                 pendidikan  Islam.  Hal  itu  terbukti  dengan  berhasilnya kerajaan  ini
                 dalam waktu   singkat melakukan  perubahan  sikap  dan  konsepsi
                 masyarakat terhadap  agama,  kebudayaan  dan  ilmu  pengetahuan.
                 Proses  pendidikan  sebagian  berlangsung  di  kerajaan.  Perpustakaan
                 sudah  tersedia di  istana dan  difungsikan  sebagai  pusat penyalinan
                 kitab-kitab dan penerjemahannya dari bahasa Arab ke bahasa Melayu.




                                                                                  Sejarah Indonesia  235
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248