Page 21 - E-MODUL IKATAN KIMIA SMA 2 Makassar
P. 21
4) Pembentukan CO2
Konfigurasi elektron 16O : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 sehingga elektron valensi-nya = 6,
untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 2
elektron. Konfigurasi elektron 6C : 1s2 2s2 2p2 sehingga elektron valensinya = 4.
Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 4
elektron, maka struktur Lewis pembentukan CO2.
d. Sifat-sifat Senyawa Kovalen
o
1. Memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah (dibawah 200 C)
2. Bersifat lunak dan tidak rapuh
3. Mudah larut dalam pelarut organik/non polar (alkohol, eter, dan benzena) dan sukar
larut dalam pelarut polar (air).
4. Pada umumnya larutannya tidak dapat menghantarkan arus listrik (kovalen non
polar) tetapi ada juga yang dapat menghantarkan arus listrik (kovalen polar).
4. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pada pembentukan ikatan terdapat pasangan
elektron yang hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen koordinasi
umumnya terjadi pada molekul yang juga mempunyai ikatan kovalen. Contohnya SO3, atom
S yang mempunyai nomor atom 16 dan atom O mempunyai nomor atom 8. Konfigurasi
elektron masing- masing atom adalah sebagai berikut:
16S : 2 8 6 (mempunyai 6 elektron valensi)
8O : 2 6 (mempunyai 6 elektron valensi)
Kedua atom masing-masing memerlukan 2 elektron untuk mencapai kestabilan. Oleh
karena itu, kedua atom saling memberikan 2 elektronnya untuk digunakan bersama dengan
ikatan kovalen. Setelah sebuah atom O bergabung dengan atom S, masing terdapat 2 atom
oksigen yang belum memenuhi kestabilan, sedangkan atom S telah mencapai kestabilan.
Atom S masih memiliki 2 pasang elektron yang tidak digunakan untuk berikatan (bebas),
~ 21 ~