Page 13 - CAKRAWALA
P. 13
HALSEL-HALTIM
HALSEL - HALTIM
EDISI 3
CAKRAWALA
6 EDISI III CAKRAWALA
13 NOVEMBER 2021
NOVEMBER 2021
Polda Minta Klarifikasi Bupati Halsel
Terkait Temuan “Hasil temuan tersebut sedang diproses dan pada kepala desa yang rencananya diproses hukum dalam
Rp 4 Miliar tanggal 27 Oktober tahun 2021 kemarin Polda tel- waktu dekat akan dilakukan dengan pendekatan tiga
kategori, yakni untuk temuan Inspektorat yang ter-
ah menyurat ke Bupati Halsel dengan surat nomor
R/937/X/2021/Ditreskrimsus perihal pemberitahuan indikasi korupsi Dana Desa di atas Rp 1 miliar akan
HALSEL, CAKRAWALA - Bupati Halmahera Selatan, undangan klarifikasi terhadap temuan sejumlah peja- dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Maluku Utara.
Provinsi Maluku Utara (Malut), Usman Sidik meninda- bat dan mantan pejabat yang terkait dengan permas- “Sedangkan untuk hasil audit dengan temuan Rp 500
klanjuti hasil temuan anggaran penunjang operasional alahan dimaksud,” jelasnya. juta sampai Rp 1 miliar akan dilimpahkan ke Kejaksaan
Bupati dan wakil Bupati Halmahera Selatan tahun 2021. Per tanggal 27 September 2021, sambungnya, menin- Negeri Labuha dan untuk nilai temuan di bawah Rp 500
Temuan senilai Rp 4.057.151.500 itu resmi dilaporkan daklanjuti hasil temuan tersebut kepada sejumlah pi- juta akan dipanggil oleh Inspektorat untuk dilakukan
ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) hak untuk pengembalian uang negara senilai Rp 1,6 penandatanganan SKTJM terbatas secara internal di
Polda Maluku Utara. miliar ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Inspektorat,” ujarnya.
Staf Khusus Bupati, M Yunus Nazar mengaku, laporan Pengembalian ini sesuai bukti kuitansi yang diserah- “Jika waktu yang disepakati dalam SKTJM terbatas
Bupati saat ini sedang diproses Ditreskrimsus Polda. kan ke Inspektorat. Sedangkan sisanya Rp 2.457.151.500 para kepala desa tidak menindaklanjuti dengan cara
Bahkan, orang nomor satu di linkup Pemda Halsel ini akan ditindaklanjuti auditi secepatnya dalam kurun melakukan pengembalian maka para kepala desa yang
pun telah diundang guna dimintai klarifikasi oleh peny- waktu 2 bulan ke depan. bersangkutan akan diserahkan ke aparat penegak hu-
USMAN Sidik kum,” tandas Yunus. (asa/ts)
idik pada 27 Oktober kemarin. Sementara itu, kata Yunus, terkait temuan sejumlah
DPRD Halsel
Tidak Tahu
Penggunaan
Anggaran Covid
Hj. Salma Samad
HALSEL, CAKRAWALA - Ketua Pansus
Covid-19 DPRD Kabupaten Halmahera
Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara
(Malut), Hj. Salma Samad mengaku ti-
dak mengetahui pasti penggunaan an-
garan Covid-19 di Halsel.
Sebab, terkait legislasi dan juga bajet-
ing (anggaran) maupun pengawasan
hingga saat ini tidak pernah diberikan
data secara berkala oleh tim Satgas
Covid-19 Halsel ke pansus Covid-19
DPRD.
“Kita tidak pernah tahu penggunaan
anggaran berapa. Data yang diberikan
ke kami Tim Pansus Covid-19 hanya
terkait jumlah tracking, jumlah yang
terkonfirmasi positif itupun kami tahu
dari luar,” akui Hj. Salma Samad.
Meskipun anggaran penanganan
Covid-19 tidak membutuhkan persetu-
juan DPRD, tetapi sebagai Ketua Pansus
Covid-19 minimal harus mengetahui
dari bajeting, capaian angka Covid-19
dan lain sebagainya.
“Awal-awal zaman bupati dan wakil
bupati sebelumnya Bahrain Kasuba
Iswan Hasjim, tim gugus tugas pernah
melaporkan ke tim Pansus atas capaian
kinerja penanganan Covid-19. Namun,
hingga saat ini tidak lagi disampaikan
meskipun itu dipaksakan,” ucap ang-
gota Fraksi PKS ini.
Akibatnya, sebagian rekan-rekan
Pansus Covid-19 diundang rapat pem-
bahasan terkait penanganan Covid-19
juga sudah tidak mau hadir, lantaran
lembaga wakil rakyat ini tidak dihargai.
“Teman-teman anggota Pansus yang
BERBAHAYA; lain sudah tidak lagi hadir kalau diun-
dang rapat, karena kesal dengan kiner-
Salah satu jalan dan jembatan yang ada di Wasile kondisinya sangat memprihatinkan dan mengancam keselamatan warga. Pemda Halmahera Timur (Haltim) dan Provinsi Maluku ja tim Satgas. Bahkan, Ketua Satgas pun
Utara (Malut), didesak segera membangun akses jalan dan jembatan untuk menghubungkan aktivitas masyarakat di Haltim. (Foto Dokumen NMG) tidak ada tembusan ke DPRD,” akhirn-
ya. (asa/pm)
Kepala SD 66 Halsel Diduga Tahan Ijazah Siswa
HALSEL, CAKRAWALA- Ada-ada saja perbuatan Kepa-
la SD Negeri 66 Halmahera Selatan, Proivinsi Maluku
Utara (Malut), Irsad Baharudin ini. Dirinya diduga eng-
gan memberikan ijazah siswa yang sudah dinyatakan lu-
lus.Hal ini tentunya mengundang protes orang tua siswa
yang anaknya menempuh pendidikan di sekolah yang
beralamat di Desa Kukupang, Kecamatan Joronga ini.
Pasalnya, sikap Irsad Baharudin dinilai merugikan siswa.
“Kemarin pak Kepsek pengurusan ijazah terlambat,
kini Pak Kepsek tidak mau memberikan ijazah kepada
anak kami yang sudah lulus dan sengaja menahannya,”
keluh salah satu orang tua siswa.
Dirinya beserta orang tua siswa lainnya mengaku tidak
mengetahui pasti apa alasan Irsad Baharudin menahan
ijazah para siswa. Irsad Baharudin selalu memberikan
alasan ketika para orang tua menemuinya untuk men-
gambil ijazah.
“Kami selaku orang tua murid tidak tahu apa alasann-
ya, sehingga Kepsek setiap kami datang mau ambil ijazah
beliau selalu bilang tungu dulu dan nanti besok, alasan
selalu besok,” ucapnya.
Selaku orang tua siswa, dirinya mengaku sangat diru-
gikan dengan tindakan Irsad Baharudin. Untuk itu, dir-
inya dan para orang tua siswa lainnya memintah Bupati
Halmahera Selatan, Usman Sidik agar mencopot Irsad
Baharudin dari jabatannya. SD Negeri 66 Halmahera Selatan. (Istimewa)
“Kami meminta kepada Bupati Halmahera Selatan,
Usman Sidik, melalui Kepala Dinas Pendidikan agar Oleh karena itu, kami berharap tuntutan kami ini didengar oleh harus cek kembali dan mencocokkan dengan identitas siswa “Kemarin juga saya masih ada urusan di Dinas Pendi-
mengevaluasi atau mencopot Kepsek tersebut karena Bupati Halmahera Selatan,” sambungnya. jangan sampai ada salah penulisan. Itulah kenapa agak ter- dikan kemudian bertepatan dengan kunjungan Bupa-
selalu buat masalah dengan orang tua wali murid,” pin- Sementara Irsad Bahrudin ketika dikonfirmasi membantah lambat sehingga ijazah murid yang sudah lulus belum sempat ti di Joronga sehingga ijazah itu belum sempat dibagi.
tanya. tuduhan para orang tua siswa ini. Dirinya beradalil, penulisan dibagikan. Tidak ada yang menahan ijazah siswa yang sudah Tidak ada unsur kesengajaan menahan ijazah siswa,”
“Kami juga menduga ada penyelewengan dana BOS nama nama siswa di ijazah belum selesai karena siswa di SD 66 lulus ujian,” bantahnya. ujarnya, sembari mengaku orang yang membuat kelu-
SD Negeri 66 Halmahera Selatan yang diperuntukkan Halsel sangatlah banyak. Dirinya mengaku, ijazah siswa sudah selesai sehingga diren- han ini sengaja mencari kesalahannya karena mungkin
untuk kepentingan pribadi dan gedung SMP Swasta. “Siswa di SD Negeri 66 itu sebanyak 73 siswa, kemudian kita canakan Senin atau Selala ini diserahkan. tidak suka dengan dirinya. (asa/ts)