Page 8 - Teori Sayap dan Gaya Terbang pada Lebah
P. 8
Hukum Newton III Mengatakan bahwa aksi sama besar dan berlawanan arah dengan
reaksi. Artinya gaya yang dilaksanakan oleh dua benda terhadap sesamanya sama
besar dan berlawanan arahnya. Pemahaman akan pergerakan udara (seringkali
disebut "medan aliran") di sekitar suatu benda membolehkan perhitungan gaya-gaya
dan momen-momen yang bertindak pada benda tersebut. Sifat-sifat sejenis yang
dihitung untuk suatu medan aliran meliputi kecepatan, tekanan, kerapatan, dan
temperatur sebagai fungsi posisi ruang dan waktu.
(Sayap Lebah)
Secara anatomi, bila dibandingkan ukuran tubuh dan sayap lebah, sesungguhnya sulit
dipercaya lebah mampu terbang. Pada tahun 1934 seorang ahli matematika Perancis
sampai pada kesimpulan itu setelah meneliti ukuran-ukuran aerodinamika seekor
lebah. Nyatanya lebah adalah serangga yang mampu terbang menentang angin
kencang. Majalah National Geographic edisi Agustus 2008 melaporkan hasil penelitian
tim yang dipimpin oleh Michael Dickinson, seorang ahli biologi dari California Institute
of Technology. Ternyata lebah mengepakkan sayapnya yang kecil itu dengan cara yang
tidak umum di kalangan serangga. Sebagian besar serangga menggerakkan sayapnya
dalam gerakan panjang dan konstan. Lebah mengubah metode itu dengan gerakan
pendek melengkung. Tetapi, rahasia pentingnya adalah lebah mengepakkan sayapnya
lebih cepat. Bila rata-rata serangga lain terbang dengan kecepatan 200 kepakan per
detik, maka lebah terbang dengan menggerakkan sayap kecilnya lebih cepat yaitu 240
kepakan per detik.
- 7 -