Page 195 - MODUL PTP
P. 195
Bagaimana cara mengumpulkan data dan informasi dalam sebuah studi
kelayakan? Ingat, studi kelayakan adalah sebuah penelitian atau tinjauan ilmiah.
Sehingga teknik pengumpulan data dan informasi yang dilakukan harus
memenuhi kaidah ilmiah.
Secara harfiah Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak
dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam
penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa
adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang
bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam penelitian ilmiah, fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah
agar dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain
yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi.
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting untuk menunjang
penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan
data antara lain:
1) Wawancara/Interview
Teknik ini merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak
digunakan dalam pengumpulan data kualitatif maupun kuantitatif. Esterberg
(2002) mendefinisikan wawancara yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu.
Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka individual
atau kelompok. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam.
Esterberg (2002) mengemukakan pembagian wawancara sebagai berikut :
a. Wawancara terstruktur, digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh. Pada saat melakukan wawancara, pengumpul data telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis
yang alternatif jawabannyapun telah disiapkan.
b. Wawancara semi terstruktur, diarahkan untuk menggali topik topik yang telah
ditetapkan dan pertanyaan pertanyaan baru yang menyertainya merupakan
bentuk pendalaman dari topik tersebut. Dalam pelaksanaannya lebih bebas
bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara
jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana
pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
Modul 5 Penerapan Studi Kelayakan, Sosialisasi dan Orientasi 9