Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2019
P. 40
Title MUHADJIR: SERTIFIKAT SIAP KAWIN DEMI DAPAT KARTU PRAKERJA
Media Name cnnindonesia.com
Pub. Date 21 Desember 2019
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191221041808-20-458884/muhadji r-
Page/URL
sertifikat-siap-kawin-demi-dapat-kartu-prakerja
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jakarta - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)
Muhadjir Effendy mengatakan sertifikasi siap kawin bertujuan salah satunya
menyaring target calon keluarga rumah tangga miskin. Nantinya rumah tangga
tersebut bakal menjadi prioritas untuk mendapat Kartu Prakerja.
"Karena kalau terdeteksi bahwa [pasangan yang datang dari] rumah tangga miskin
berpotensi jadi rumah tangga miskin, kita prioritaskan mereka dapat kartu prakerja
untuk masuk pelatihan," tuturnya di Jakarta, Jumat (20/12).
Muhadjir mengatakan nantinya kedua pasangan tersebut akan dilatih melalui
pelatihan khusus. Kemudian disalurkan ke lapangan pekerjaan yang sesuai dengan
pelatihan yang dilalui.
Jika ada pasangan yang ingin memulai usaha, kata dia, pemerintah akan
memfasilitasi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Kementerian Koperasi dan
UMKM. Bahkan menurut Muhadjir, pada rapat kabinet terbatas Presiden RI Joko
Widodo menyarankan ada skema KUR khusus untuk pengantin baru.
Menurutnya upaya-upaya ini dianggap penting karena kemiskinan jadi salah satu
persoalan di Indonesia yang perlu dipangkas. Salah satu caranya melalui sertifikasi
siap kawin yang ia inisiasi itu.
Muhadjir merinci terdapat 57 juta keluarga di Indonesia. 9,4 persen dari angka
tersebut termasuk rumah tangga miskin dan sangat miskin. Jika ditambah keluarga
hampir miskin, jumlahnya jadi 16,82 persen.
Lalu ia lanjut menjelaskan angka perkawinan tiap tahunnya di Indonesia yang rata-
rata mencapai 1,9 sampai 2 juta pasangan menurut catatan Kementerian Agama.
Dengan perhitungan ini jika tidak ada upaya tertentu dari pemerintah, diasumsikan
oleh Muhadjir angka keluarga miskin di Indonesia bisa kian meningkat. Pasalnya dari
kebiasaan sosial dan budaya yang ada, kebanyakan orang akan mencari pasangan
dengan tingkat ekonomi yang setara.
"Bayangkan rumah tangga miskin itu kalau punya rumah tangga baru cenderung
buat rumah tangga miskin baru. Ini harus dipotong. Mata rantai kemiskinan. Dan itu
harus dimulai diintervensi," ujarnya.
Page 39 of 138.