Page 6 - 011_Gebby Putri Nurhaida_Str Gizi 3A
P. 6
(Posyandu, Posyandu Lansia, Posbindu) atau sumber data lainnya, dalam
bentuk rekam medis, buku register pasien, laporan data
kesakitan/kematian, laporan kegiatan, laporan masyarakat dan bentuk
lainnya.
Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara perekaman data, validasi,
pengkodean, alih bentuk (transform) dan pengelompokan berdasarkan
tempat, waktu, dan orang.
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pengolahan data agar siap
disajikan ataupun dianalisis. Langkah-langkah pengolahan data adalah
sebagai berikut, yaitu pemeriksaan data (editing), pemberian kode (coding)
dan penyusunan data/pengorganisasian data (tabulating), misalya
pengelompokan data berdasarkan faktor risiko, berdasarkan status
kesakitan dan lain sebagaianya.
Kasus, suatu Puskesmas Y pada tahun 2020 mendapat data dari Desa A
sebanyak 15 orang balita BB kurang dan 7 orang BB Sangat Kurang yang
diperoleh dari 250 balita yang telah ditimbang dii 15 Posyandu di Desa A.
Desa B memberikan data sebanyak 27 balita BB Kurang dan 11 balita BB
Sangat kurang dari 300 balita yang ditimbang di 19 Posyandu di Desa B, dan
dari Desa C melaporkan sebesar 30 balita BB Kurang dan 6 balita BB Sangat
Kurang dari 325 balita yang ditimbang di 30 Posyandu di Desa C.
Dari kasus data tersebut, penyusunan data dilakukan berdasarkan wilayah
(Desa) seperti ditunjukan pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1 : Distribusi Berat Badan Kurang dan Sangat Kurang (BB/U) pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Y Tahun 2020
Wilayah Kerja Jumlah Balita BB Kurang BB Sangat Kurang
Puskesmas Y ditimbang n % N %
Desa A 250 15 6,0 7 2,8
Desa B 300 27 9,0 11 3,7
Desa C 325 30 9,2 6 1,8
Dst.
Dengan pengorganisasian data seperti Tabel 1 di atas, maka distribusi balita
BB Kurang dan BB Sangat Kurang frekuensi kejadinnya antar wilayah/desa
menjadi lebih jelas.