Page 9 - 011_Gebby Putri Nurhaida_Str Gizi 3A
P. 9
Tabel 5 tersebut menunjukkan bahwa setelah pengamatan persentase
balita BB Kurang selama dua tahun menurut desa yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Y diketahui bahwa persentase BB Kurang semua desa
cenderung mengalami peningkatan, dan dengan peningkatan
persentase BB Kurang pada Balita tertinggi terjadi pada desa C yaitu
sebesar 3,4%. Untuk hal yang sama juga dilakukan untuk BB Sangat
Kurang. (Catatan: Jumlah balita ditimbang tahun 2021 diasumsikan sama)
Dari Tabel 5 diatas hasil monitoring balita BB Kurang cenderung terjadi
peningkatan dalam dua tahun pengamatan. Hal ini menunjukkan adanya
tanda-tanda dini (early warning) bahwa di semua Desa di wilayah
Puskesmas Y belum berhasil upaya perbaikan gizinya sehingga
diperlukan tindakan memodifikasi atau meninjau kembali upaya
perbaikan gizi yang sudah dilakukan.
c. Pemaknaan dari analisis cakupan untuk mengetahui kesenjangan
(GAP) antara cakupan program dengan target program atau kinerja
program. Pada Tabel 6 di bawah adalah contoh dari analisis cakupan.
Tabel 6. Cakupan dan GAP Realisasi Distribusi Vitamin A di Wilayah
Kerja Puskesmas Y pada Tahun 2020
Wilayah Kerja Jumlah Cakupan Target GAP Penilaian
Puskesmas Y Balita n % (%) Realisas
Desa A 250 150 60,0 80 20 25
Desa B 300 230 76,7 80 3,3 4,1
Desa C 325 270 83,1 80 (3,1) (3,9)
Dst.
GAP Realisasi = Target - Cakupan
Penilaian = (GAP Realisasi / Target) x 100%
Dari Tabel 6 di atas, Desa A cakupan distribusi Vitamin A nya paling
rendah dibandingkan Desa B dan C. Hal ini setelah dibandingkan dengan
target distribusi Vitamin A pada tahun 2020, GAP realisasi diketahui
sebesar 20% dari target yang ditetapkan. Walaupun Desa A GAP
realisasinya setelah dibandingkan dengan target diketahui sebsar 25%.,
maka Desa A dinilai on track yaitu realisasi cakupan akan bisa mencapai
target sampai akhir tahun 2024.