Page 14 - Modul Karakter Kelas VI
P. 14
Manusia diciptakan oleh Allah berbeda dengan makhluk lainnya.
Manusia diberikan akal budi yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan
Allah lainnya. Dengan akal budi tersebut manusia diberikan kebebasan
untuk berpikir, bersikap, bertindak. Kebebasan yang diberikan Allah
merupakan kebebasan yang bertanggung jawab dan penuh ketaatan
kepada Allah Sang Pencipta. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah
yang tertinggi derajatnya, sehingga dengan akal budi yang dimilikinya ia
harus berserah diri dengan penuh kesadaran terhadap Allah Yang Maha
kuasa.
Roma 6:17 “Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu
hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati
pengajaran yang telah diteruskan kepadamu”.
Ketaatan yang dimaksud dalam hal ini didasari dengan sikap kerendahan
hati melakukan pengajaran karena telah dilepaskan dari belenggu dosa.
Yakobus 4:7 “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis,
maka ia akan lari dari padamu!”
Ketaatan yang dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan iman yang
teguh akan dapat melawan segala macam godaan dan rintangan.
Filipi 2:8 “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Ketaatannya menggambarkan penyerahannya yang utuh kepada kuasa
yang lebih tinggi, yaitu Bapa di sorga.
Kata asli yang diterjemahkan dengan “ Dia taat” adalah kata “ mendengar”
yang diartikan sebagai sebuah “ketaatan”. Ketaatan yang dimksud di sini
menggambarkan pikiran yang menyerah dan tunduk kepada kekuaasaan
yang lebih tinggi dari dirinya. Ketaatan yang ditunjukkan oleh Yesus
adalah sebuah ketaatan yang tak kunjung padam. Ketaatan yang tetap
dipertahankan sampai pada kematian.
5