Page 43 - Modul Karakter Kelas VI
P. 43
K e s e t i a an
Indikator PKBN2K :
Melakukan tugas dengan benar
Pembahasan :
Dalam Perjanjian Lama, kata kesetiaan umumnya diterjemahkan dari
kata ˆm'a; (aman) dan berbagai turunannya. Alkitab King James Version
(KJV) menerjemahkannya dengan faith atau faithfulnes sedangkan
Alkitab Septuaginta (LXX) menerjemahkannya dengan pivsti (pistis). LAI
menerjemahkannya sebagai kesetiaan, KJV menerjemahkannya sebagai
truth, dan LXX menerjemahkannya sebagai avlhqeiva (aletheia). Kata
aman memiliki pengertian ‘dapat diandalkan, dapat dipercaya, percaya,
mempercayakan diri. Dalam Perjanjian Lama, turunan dari kata ini yang
paling sering ditemukan adalah kata emet dan emunah. Kedua kata
ini memiliki makna teologis yang cukup signifikan dalam kehidupan
umat Israel pada masa Perjanjian Lama. Kedua kata tersebut sering
dipergunakan untuk menggambarkan karakter Allah. Misalnya di dalam
Kitab Keluaran 34:5-7 digambarkan tentang Allah yang berlimpah kasih
dan setia-Nya (emet). Contoh lain adalah Mazmur 40:11 mengungkapkan
tentang Kesetiaan (emunah) Tuhan dan keselamatan yang dari Tuhan.
Dengan demikian, jika Allah adalah setia, maka umat pun sepatutnya
setia. Ironisnya umat Israel seringkali digambarkan gagal untuk menjaga
kesetiaannya kepada TUHAN dan kepada sesamanya. Nabi Hosea misalnya
berkata bahwa “tidak ada kesetiaan (emet) dan tidak ada kasih, dan tidak
ada pengenalan akan Allah di negeri ini (Hosea 4:1 bdk. Neh. 9:33). Di
dalam Perjanjian Baru, kata yang diterjemahkan sebagai kesetiaan adalah
pivsti" (pistis). KJV menerjemahkannya sebagai faith atau faithfulness.
Sebenarnya ada makna yang cukup luas dari istilah ini. Pemakaiannya
dalam Perjanjian Baru banyak dikaitkan dengan hubungan umat kepada
Tuhan.
34